May Day 2017, Ratusan Ribu Buruh Siap Kepung Istana

Ilustrasi Demo Buruh di Indonesia (stock)
Ilustrasi Demo Buruh di Indonesia (stock)

JAKARTA (KM) – Untuk menyambut Hari Buruh atau May Day Tahun 2017 yang jatuh tanggal 1 Mei pekan depan, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memastikan setidaknya 150.000 buruh dari berbagai daerah akan mengepung Istana Jakarta.

Namun sebelumnya, direncanakan, buruh akan melakukan long march dari berbagai penjuru kota Jakarta. Ada yang dimulai dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Istana, ada juga yang dimulai dari Salemba ke Istana, dan ada juga yang dimulai dari Cempaka Putih long march ke Istana.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, semua elemen buruh yang melakukan longmarch dari Bundaran HI, Salemba, dan Cempaka Putih akan bertemu di Patung Kuda sekitar pukul 10.30 WIB. Setelah itu, secara bersama-sama lebih dari 150 ribu buruh longmarch ke Istana, dan diperkirakan akan tiba di Istanasekitar pukul 12.00 WIB diteruskan dengan melakukan orasi hingga pukul 19.00 WIB.

“Selain orasi, peringatan May Day ini akan diisi dengan ‘Pagelaran Buruh untuk Rakyat’ yaitu marching band, teater buruh, pembacaan puisi oleh beberapa sastrawan terkemuka, pentas seni, dan grup band ‘Marjinal’ yang menyayikan lagu-lagu ketimpangan sosial,” ungkapnya dalam edaran yang diterima oleh KM siang tadi 25/4.

Lanjut Said, buruh sengaja menyuarakan isu “HOSJATUM” yakni Hapus Outsourcing dan Pemagangan, [menuntut] Jaminan Sosial dan Tolak Upah Murah, karena buruh merasakan kesenjangan ekonomi dan kesenjangan pendapatan semakin melebar. Ia mengungkapkan, OXFAM yang merupakan salah satu lembaga riset internasional yang berbasis di Inggris merilis pernyataan bahwa jumlah kekayaan 4 orang terkaya di Indonesia setara dengan jumlah kekayaan 100 juta penduduk Indonesia.

“Nilai 10-20 dolar adalah seharga satu buah kebab yang kita beli di Jenewa atau di Singapura. Ini artinya, pemerintah menilai kerja keras dan keringat kaum buruh selama sebulan kenaikan upahnya hanya dihargai satu buah kebab,” kata Presiden KSPI Said Iqbal.

Lebih lanjut Iqbal mengatakan, hal ini sungguh ironis. Padahal Presiden Jokowi beberapa waktu lalu menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah nomor 3 tertinggi di dunia dan pencapaian program tax amnesty adalah nomor satu terbaik di dunia. “Tetapi kenaikan upah buruhnya hanya seharga sebuah kebab,” katanya.

Upah yang murah ini diperparah dengan diresmikannya sistem pemagangan oleh Presiden Jokowi di Karawang. Buruh menilai, pemagangan ini sesungguhnya adalah sistem outsourcing yang berkedok pemagangan. “Jika hal ini dibiarkan, kesenjangan ekonomi dan kesenjangan sosial makin parah,” katanya.

Hal lain, untuk jaminan hari tuanya pun kaum buruh masih tetap dimiskinkan dengan PP No. 45 Tahun 2015 yang menyatakan 15 tahun kedepan dari sekarang para buruh hanya mendapatkan dana pensiun senilai 300 ribu rupiah per bulan.

“Inilah sebabnya dalam May Day nanti setengah juta buruh bergerak untuk meneriakkan HOSJATUM. Disamping itu, dalam May Day kali ini, kaum buruh juga akan menyampaikan sikapnya terkait persoalan rakyat seperti persoalan Korupsi, Sumber Daya Alam, Persoalan Reforma  Agraria, lingkungan hidup, Pendidikan, Transportasi, Reformasi Pajak hingga Kemandirian energi.”

“Selain di Jakarta, aksi juga akan dilakukan di berbagai daerah. Adapun aksi daerah akan dilaksanakan di kantor gubernur masing-masing,” pungkas Said Iqbal.

* Red

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*