Kotak Suara Pilkada DKI Dijaga Ketat oleh Polisi, Tentara

JAKARTA (KM) – Suasana Pilkada DKI Rabu kemarin 19/4 diwarnai ketegangan dengan maraknya beredar isu melalui media sosial yang cenderung memprovokasi warga. Namun hal tersebut bisa ditepis dengan kedewasaan masyarakat juga kesiagaan aparat keamanan Polri dibantu oleh TNI.
Awak media KM turut memantau daerah DKI Jakarta, khususnya wilayah kecamatan Ciracas, Lubang Buaya, Kramat Jati dan Kampung Makasar, pada malam setelah mencoblosan sampai Kamis kemarin 20/4 pukul 21:00-23:00 WIB.
Tampak di tiap kantor kecamatan yang merupakan tempat kotak suara dikumpulkan dari masing-masing TPS di sekitar semuanya dijaga oleh 2 anggota Polri dan 1 prajurit TNI serta turut dibantu para anggota Polri yang tidak berseragam. Menurut Binmas Pol dari kecamatan Kampung Makasar, dirinya bersama rekan yang lain akan menjaga kotak suara ini dari kemungkinan terburuk. “Agar Pilkada ini bisa berjalan dengan tertib dan aman,” katanya.

Kondisi kotak suara yang terkunci dan tersegel di kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur (dok. KM)
Menurut salah seorang anggota panitia pengawasan di kecamatan Kramat Jati, Khodijah, saat ditemui di ruang panwascab Kecamatan Kramat Jati, secara keseluruhan Pilkada DKI, khususnya di kecamatan tersebut berjalan kondusif. “Namun saat minggu tenang panwascab mendapat laporan dari warga bahwa telah terjadi bagi-bagi duit pada warga yang dikemas dalam amplop dan terdapat foto paslon nomor urut 2. Juga penjualan sembako yang menurut team sukses paslon nomor 2 Ahok-Djarot penjualan bukan bagi-bagi gratis. Namun saya melihatnya harganya tidak wajar, masa 1 paket berisi beras 5 liter, minyak goreng kemasan 1liter, mie instan harganya cuma Rp 10.000 per paket. Itu gak nalar banget. Dan kita sudah buatkan laporannya ke panwas pusat,” geram Khodijah.
Gie
Leave a comment