Pengamat: “Penolakan Dedi Mulyadi Terhadap Mobil Dinas DPRD Jabar Bertolak Belakang dengan Kebijakannya Sendiri”

PURWAKARTA (KM) – Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, yang juga merupakan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat menyatakan menolak pengadaan mobil dinas anggota DPRD Jawa Barat dan menginstruksikan seluruh anggota fraksi Golkar di Jawa Barat untuk turut serta menolak pengadaan mobil dinas yang dinilainya terlalu mewah.

Namun sikap tersebut memancing reaksi skeptis Direktur CBA (Center for Budget Analysis), Uchok Sky Khadafi saat dihubungi melalui telepon seluler.

Pengamat keuangan itu mengkritisi sikap Dedi yang menurutnya bertolak belakang dengan kebijakannya di Kabupaten Purwakarta.

Uchok Sky Khadafi, direktur CBA (dok. Gatra)

Uchok menyoroti proyek rehabilitasi dan kebutuhan interior rumah dinas Bupati Purwakarta, yang dari tahun 2014 sampai tahun 2016 dianggarkan sebesar hampir 3,7 miliar rupiah, tepatnya Rp.3.698.261.500.

“Seolah-olah dengan penolakan mobil dinas itu, Dedi Mulyadi yang menjabat Bupati Purwakarta sekaligus ketua DPD Golkar Jabar itu di anggap pro rakyat. Padahal kalau tahu anggaran buat interior aja menghabiskan Rp.1.377.940.000,- pasti akan tepok jidat,” ujarnya.

Apa lagi yang harus patut dicurigai, lanjut Ucok mengungkapkan, pemenang lelang yang “itu itu” saja, yaitu perusahaan CV. Bisnis Mandiri yang sudah berturut-turut menang dua kali dalam proyek rehab rumah dinas tersebut.

“Kami dari CBA (Center For Budget Analysis) meminta kepada aparat hukum seperti kepolisian dan kejaksaan agar memeriksa CV tersebut.” tegasnya.

* Red