BPPT Klaim E-Voting dalam Pilkades Cegah Penggandaan DPT

BOGOR (KM) – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meyakinkan bahwa pemilihan kepala desa (pilkades) dengan konsep E-Voting dapat mencegah adanya penggandaan daftar pemilih tetap (DPT).

“Pelaksanaan pilkades dengan cara E-Voting yang telah dilaksnakan di 9 kabupaten dengan cakupan pelaksanaan sebanyak 520 desa telah usai dan menghasilkan dampak yang positif. Sedangkan di Kabupaten Bogor merupakan salah satu kabupaten ke-10 yang turut serta mencoba program E-Voting ini,” jelas Kabid Program Sistem Elektronika BPPT, Dra. Andrari Grahitandaru kepada kupasmerdeka di kediamannya, Sabtu (11/3).

Lanjut Andrari, pelaksanaan konsep E-Voting di Desa Bababakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor mendapatkan animo cukup baik, dan perhelatan yang dilaksanakan di lapangan Rawa Cekek, RT 03/5 terlihat dipadati oleh ribuan pemilih.

“Konsep E-Voting merupakan salah satu metode pemilihan secara elektronik guna mencegah terjadinya kecurangan pada kegiatan pemilihan suara. Misalnya jika ada Nomor Induk Keluarga (NIK) ganda, maka konsekuensinya si pemilik NIK ganda tersebut akan mendapatkan ciri khusus, sehingga pemilik NIK [ganda] tidak bisa dengan mudah melakukan kecurangan. Jadi dengan pelaksanaan pemilihan umum menggunakan system elektronik ini untuk mencegah oknum panitia dan pemilih yang nakal,” terangnya.

Andrari mengatakan, jika kecurangan-kecurangan banyak terjadi di Data Pemilih Tetap (DPT), di sistem E-Votingnya sendiri tidak ada kecurangan, karena tidak ada surat suara yang tidak sah, penghitungan akurat dan cepat.

“Oleh karena itu sejak akhir tahun 2015 ketika pemeritah ingin melakukan pilkades secara E-Voting, maka pemerintah setempat terlebih dahulu harus melakukan verivikasi pemilih. Dan didalam melaksanakan verifikasi, pemilih diwajibkan membawa KTP Elektronik dan DPT nya di Upload ke system aplikasinya E-Voting. Sehingga DPT akan terekam secara otomatis dan tidak bisa digandakan. Sejauh ini kami kerap menemukan DPT fiktif dan ganda, jika pemilihan itu dilakukan dengan cara manual kami yakin DPT ganda dan fiktif akan sulit ditemukan,” tuturnya.

Reporter/Editor: Dedi/Pendi