Tim Pengmas UI Dampingi Pelatihan Membatik Motif Batik Depok untuk Komunitas Lansia Kampung Lio

DEPOK (KM) – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) Universitas Indonesia melaksanakan pendampingan kegiatan Pelatihan Membatik dengan Motif Batik Depok yang diikuti oleh Kelompok Lansia warga Kampung Lio, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok (11/10).
Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Santika Depok dan menghadirkan pelatih utama Ratna S. Wulandari selaku pendiri Ratna Batik Depok n Craft yang dikenal aktif dalam pengembangan Batik Depok.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengmas Kompetitif UI yang bertema Intervensi Budaya dengan Membatik Motif Batik Depok pada Komunitas Lansia yang diinisiasi oleh Tim Pengmas UI sebagai bentuk kontribusi nyata Universitas Indonesia dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya kelompok lanjut usia.
Ketua Tim Pengmas UI, Gina Najjah Hajidah, M. Hum, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan pelatihan keterampilan membatik, tetapi juga menjadi sarana bagi para lansia untuk tetap aktif, produktif, dan sehat secara mental maupun sosial.
“Membatik bukan sekadar keterampilan membuat kain bernilai seni, tetapi juga aktivitas yang menstimulasi daya ingat, melatih konsentrasi, serta mencegah risiko penuaan dini maupun demensia. Lebih dari itu, membatik dapat menjadi jalan menuju kemandirian ekonomi bagi para lansia,” ujar Gina.
Dengan mengangkat motif Batik Depok sebagai fokus pelatihan, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya lokal.
“Kami berharap para lansia di Kampung Lio dapat terus berkarya dan berkontribusi dalam melestarikan warisan budaya membatik yang menjadi kebanggaan Kota Depok,” sambung Ade Solihat, selaku nara hubung kegiatan Pengmas UI.

Foto: Ratna S Wulandari founder Ratna Batik & Craft, Ibu Dr. Ade Solihat, M.A (kiri-kanan).Dok.KM
Kegiatan pelatihan tersebut juga didukung oleh Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial Universitas Indonesia, serta melibatkan kolaborasi aktif antara akademisi, pemerintah daerah, pelaku industri Batik Depok, dan masyarakat Kampung Lio.
Kegiatan yang digelar di Hotel Santika ini juga merupakan rangkaian kegiatan Pengmas UI di Kampung Lio. Adapun pelatihan pertama telah dilakukan di Kampung Lio pada 27 Agustus 2025, yang diikuti secara antusias oleh komunitas lanjut usia (lansia) setempat.
Hal senada juga disampaikan Ratna S. Wulandari. Menurutnya, dengan semangat berdaya dan berkarya di usia lanjut, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah kecil yang membawa dampak besar, menumbuhkan semangat kebersamaan, memperkuat kemandirian lansia, serta menjaga warisan budaya melalui inovasi motif Batik Depok.

Foto; Proses belajar mencanting tahap 2 (Dok.KM)
Selaku penggerak budaya membatik di Kota Depok, Ratna menyampaikan bahwa kegiatan membatik bukan sekadar mencanting untuk membuat sehelai kain batik, namun kegiatan membatik yang ia kembangkan adalah bentuk kontribusinya mengangkat ikon, budaya, dan sejarah Kota Depok.
Beberapa motif yang berhasil dikembangkan Ratna antara lain: motif tiang telpon, benggol, koin mata uang peninggalan Belanda di Depok, Gong si Bolong yang merupakan mitos yang berkembang di masyarakat Betawi, dan juga motif-motif yang mengungkapkan perjuangan masyarakat Depok dalam mempertahankan kemerdekaan, seperti Tugu Sawangan, Jalan Margonda, dan masih banyak motif lainnya.
Dalam upaya terus menyosialisasikan keberadaan Batik Depok, Ratna S. Wulandari bekerja sama dengan Hotel Santika dalam menggelar Festival Batik Depok di sepanjang bulan Oktober 2025.
“Hari ini dengan didampingi oleh Tim Pengmas UI, Kami akan melanjutkan program Pelatihan Membatik Motif Batik Depok kepada warga Kampung Lio. Semoga dengan kegiatan ini, Batik Depok semakin banyak diproduksi oleh masyarakat Kota Depok sendiri,” pungkasnya.
Reporter: Drajat
Leave a comment