Mantan Anggota PPK pada Pilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor 2024 Laporkan Komisioner KPU Kota Bogor ke DKPP Terkait Dugaan Pelanggaran Etik

Bogor (KM) – Mantan Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor 2024, Fahrizal, melaporkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terkait dugaan pelanggaran etik.
“Kemarin saya berangkat ke Jakarta, ke kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk mengecek laporan saya terkait Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor terkait etik dengan gratifikasi,” ujar , saat saya dihubungi, sabtu (11/10).
Ia menjelaskan, terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi berupa suap atau gratifikasi sudah ditangani oleh Tipikor Polresta Bogor Kota. Namun, menurutnya, aspek etik juga harus diproses melalui DKPP.
“Kemarin saya cek statusnya BMS atau belum memenuhi syarat dan perlu kelengkapan administrasi” tandasnya
Fahrizal bersikeras ingin kejelasan pada proses penanganan kasus tersebut baik aspek pidana dan etik, kedua duanya harus tetap lanjut.
“Ya saya Senin nanti akan kekantor DKPP untuk memberikan kelengkapan sesuai yang diminta oleh DKPP sambil saya mau ke Bareskrim Polri untuk minta supervisi ke polres Kota Bogor untuk kasus tersebut.” Ungkapnya.
Fahrizal menyoroti penanganan kasus yang berjalan lamban yang terjadi dikota Bogor bukan hanya perkara gratifikasi KPU Kota Bogor tapi juga banyak kasus yang lain.
“Iya cukup disayangkan. Kadang saya berfikir apa harus saya kirim surat ke FBI untuk bantu penyelidikan kasus ini” ucapnya sambil menyindir.
Pria berkulit hitam ini menegaskan bahwa mendapatkan info bahwa sudah dilakukan gelar perkara di Polda Jawa barat tinggal menunggu rilis dari Polres Kota Bogor.
“Kemaren saya cek ke bandung, sudah di laksanakan gelar perkara. Ini tinggal menunggu pengumuman hasil dari gelar tersebut”. Tegasnya
Obama sapaan akrabnya berharap semua yang terlibat dipenyelanggara Pilkada 2024 kemaren jangan gentar untuk bersuara.
“Untuk temen temen yang kemaren terlibat, jangan pernah takut kita korban dari tipu daya atasan saat bekerja pada Pilkada 2024 silam dikota Bogor” tegasnya.
Fahrizal menyampaikan pesan bahwa sekarang saya banyak tekanan dan meminta kepada ICW Juga IPW untuk bantu mendampingi.
“Saya pikir ini melibatkan berbagai pihak elit sehingga prosesnya lamban, saya mengalami berbagai situasi yang tidak nyaman, semoga ICW dan IPW juga ikut melotot soal perkara ini”. Ungkapnya
Terkahir Fahrizal berpesan keberadaannya nomaden tidak tinggal disuatu tempat. Setiap harinya berpindah pindah.
“Saat kasus ini bergulir saya dan keluarga harus beberapa kali berpindah tempat demi kenyamanan. Saya dan keluarga trauma”tutupnya.
Reporter: Ki Medi
Leave a comment