Jalur Wisata Ziarah Makam Wali Sakti Syekh Qudrotullah Rusak Parah, Warga Sebut Sudah Puluhan Tahun, Budayawan Minta KDM Terjun Langsung
SUKABUMI (KM) – Jalur utama kawasan wisata Pelabuhan Ratu Sukabumi yang menuju lokasi wisata ziarah ke makam Wali Sakti Syekh Qudrotullah rusak parah. Menurut keterangan warga setempat, kondisi infrastruktur yang merupakan jalan provinsi tersebut sudah puluhan tahun belum tersentuh penangananya hingga sekarang.
Jalan berbatu yang terjal dan berlubang sudah menjadi tantangan dalam rutinitas sehar-hari warga sekitar, termasuk bagi pengunjung dari berbagai daerah yang hendak melakukan perjalanan wisata ziarah ke makam keramat yang akrab dikenal warga sebagai Eyang Haji Gentar Bumi.
Sebutan Eyang Gentar Bumi sendiri merujuk pada kisah kesaktian dan pengaruhnya yang dipercaya sebagai penjaga spiritual selatan pulau Jawa, khususnya di wilayah Pelabuhan Ratu. Karomah mahsyur nya meliputi kemampuan menaklukkan lawan dengan satu hentakan kaki yang membuat tanah bergetar seperti gempa, serta kemampuan dakwahnya yang berhasil mengislamkan para pelarian Laskar Padjajaran pasca keruntuhan kerajaan mereka melalui dakwah yang bijaksana tanpa kekerasan yang selanjutnya menjadi bagian dari komunitas santri. Makamnya yang berada di kaki Gunung Halimun, Sukabumi, juga diyakini menjadi tempat ziarah penyempurnaan bagi yang mendalami ilmu hikmah.
Makam keramat tersebut juga diketahui sebagai Situs Pangguyangan dan masuk dalam kawasan cagar budaya. Beberapa tokoh nasional juga sempat menginjakkan kaki di Situs Pangguyangan ini, mulai dari petinggi polri, politisi hingga Presiden RI pertama Soekarno.
Para petinggi yang pernah datang dan berziarah diantaranya mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan, Fadli Zon, dan dari kalangan alim ulama kharismatik salah satunya Ajengan Gentur Cianjur KH Aang Nuh. Situs ini pun diyakini pernah menjadi salah satu tempat pertapaan Sang Proklamator Ir. Soekarno.

Foto: Makam Wali Sakti Syekh Qudratullah di lokasi Situs Pangguyangan Sukabumi.(Dok.KM/Drajat)
Situs Pangguyangan berlokasi di Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dan dikelola oleh 3 lembaga sekaligus diantaranya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Cagar Budaya Situs Punden Berundak, Balai Pengelola Kepurbakalaan Sejarah Nilai Tradisional Dinas Pariwisata Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dan Dinas Kepariwisataan Kebudayaan Kepemudaan Olahraga, Kabupaten Sukabumi.
Tidak hanya peziarah asal Sukabumi, Situs ini kerap dibanjiri masyarakat dari luar kota seperti Cianjur, Bogor, Banten, bahkan warga luar Provinsi dan luar Pulau Jawa.
Dari pantauan tim eksplorasi Kupasmerdeka.com, jalan rusak berbatu, berlubang dan terjal sepanjang ratusan meter tersebut sudah mulai ditemukan setelah memasuki wilayah Sukawayana Desa Cikakak.
Diketahui, pembukaan akses menjadi jalan umum menuju Situs yang dahulunya perkebunan telah dimulai sejak era Presiden Soekarno. Selanjutnya sekitar Tahun 1978 – 1979, Presiden Soeharto melalui program Repelita meneruskan pembangunan jalan sepanjang 20 Kilometer dimulai dari pertigaan Sukawayana Samudera Beach Hotel.

Foto: Penampakan jalan rusak dan berlubang sepanjang ratusan meter di lokasi menuju situs cagar budaya Pangguyangan, Sukabumi.(Dok.KM/Drajat)
Dari pengakuan warga sekitar situs yang sudah menetap sejak 2010, mengungkapkan bahwa sejak dirinya menetap, jalan rusak tersebut belum ada penanganan apapun dari pemerintah.
“Setahu saya itu jalan provinsi, memang sudah dari dulu belum ada penanganan, ya begitu-begitu saja, repot juga sih tapi mau gimana lagi, setiap hari mesti lewat situ. Kalau jalan desanya mendekati lokasi makam sudah bagus karena ada anggaran dana desa,” ungkapnya (27/10/2025).
Sementara itu, salah satu tokoh budaya Jawa Barat, Romo Suling, meminta agar Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyempatkan diri berkunjung ke lokasi cagar budaya tersebut. Menurutnya, kehadiran Dedi yang akrab dipanggil KDM itu sangat dinanti warga agar bisa melihat dan mengeksekusi langsung penanganan kondisi jalan yang sangat memprihatinkan tersebut.
“Saya sudah beberapa kali mengantar jamaah untuk berziarah ke lokasi itu, faktanya memang sampai sekarang yang sudah begitu modern di tahun 2025 ini, jalan rusak tersebut masih nyata adanya, padahal merupakan akses jalan utama yang merupakan jalur wisata sejarah budaya bangsa,” ungkap tokoh budaya asli Depok ini saat memandu rombongan mantan pejabat Depdagri era Presiden Soeharto ke Situs Pangguyangan (27/10/2025).
“Silahkan yang mulia Gubermur Jawa Barat untuk meninjau langsung, saya yakin akan mendatangkan banyak kebaikan buat Kang Dedi Mulyadi selaku pemimpin Jawa Barat,” pungkasnya.
Reporter : Drajat
Leave a comment