Gemasura Siap Kawal GMNI Bogor, Ancam Kepung Pemkot dan Polres
Bogor (KM) – Gelombang kritik terhadap respons berlebihan Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Bogor, Taufik Hassunna, terus bermunculan pasca-aksi demonstrasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Balai Kota Bogor. Aksi mahasiswa yang semula menyuarakan aspirasi justru dituding sebagai vandalisme, tudingan yang dinilai banyak pihak lebay dan mengaburkan substansi perjuangan rakyat.
Salah satu organisasi yang lantang bersuara adalah Gerakan Mahasiswa Suara Rakyat (GEMASURA). Melalui Wakil Ketuanya, Muhamad Wais Lopa, GEMASURA menegaskan bahwa framing berlebihan yang dilakukan Taufik Hassunna tidak tepat.
“Kritik mahasiswa jangan ditakuti seperti hantu. Tugas TACB itu menjaga cagar budaya, bukan memukul rata setiap aksi sebagai perusakan,” tegas Wais dalam keterangannya, Jumat (22/8).
Menurutnya, pemerintah justru terjebak dalam isu simbol ketimbang mendengar substansi. Aksi GMNI lahir dari keresahan masyarakat yang nyata, mulai dari persoalan utang RSUD Kota Bogor hingga kasus meninggalnya pegawai DLH di TPA Galuga.
“Ini bukan soal coretan di tembok, tapi soal suara rakyat yang harus didengar. Kalau TACB lebay, lama-lama rakyat muak,” tambahnya.
Namun, dinamika semakin panas dengan munculnya kelompok yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Kota Bogor. Aliansi ini dinilai hanya memperkeruh suasana karena tidak sepenuhnya murni mewakili rakyat. Faktanya, di dalamnya terdapat beberapa kader partai politik yang merupakan pendukung Wali Kota Bogor.
“Publik berhak curiga. Apakah ini betul-betul gerakan masyarakat, atau hanya alat politik untuk membungkam mahasiswa?” ujar Wais.
GEMASURA menilai, manuver politik semacam itu, ditambah sikap lebay TACB, hanya akan memperlebar jurang antara pemerintah dan mahasiswa.
“Kalau terus dibiarkan, ini bukan hanya merusak kepercayaan publik, tapi juga meracuni demokrasi itu sendiri,” pungkas Wais.
Lebih jauh, GEMASURA menegaskan tidak akan tinggal diam bila kriminalisasi terhadap kader GMNI benar dilakukan.
“Kami tegaskan, bila ada pihak yang mencoba membungkam mahasiswa, GEMASURA siap turun, bahkan mengepung Pemkot dan Polres. Ini bukan ancaman kosong, ini komitmen kami untuk mengawal suara rakyat,” tutupnya dengan nada tegas.
Reporter: Ki Medi
Leave a comment