Pemkab Serang Lalai Beri Bantuan Rumah Tidak Layak Huni yang Ancam Keselamatan Warganya
SERANG (KM) – Isak tangis dan penderitaan yang dirasakan oleh Misnem (60), Tunah (65), dan Mangsur (35) seakan hanya menyisakan harapan kosong untuk bisa menikmati tempat tinggal yang layak dan aman di sisa usia mereka. Realitasnya, harapan itu belum juga terwujud, karena selama bertahun-tahun mereka belum mendapatkan bantuan maupun perhatian dari pihak pemerintah seperti yang dikatakan Selasa (24/6/2025).
Misnem dan Tunah merupakan dua perempuan lanjut usia yang tinggal di Kampung Sampih, sementara Mangsur tinggal di Kampung Ciagel, Desa Mongpok, Kecamatan Cikeusal. Kondisi tempat tinggal mereka sangat memprihatinkan – tidak hanya tak layak huni, tetapi juga mengancam keselamatan.
Ketika tim menyambangi rumah mereka, tampak bangunan reyot berbahan geribik bambu yang sudah lapuk dimakan usia. Atap rumah berlubang, tiang penyangga rumah condong dan harus ditopang agar tidak roboh, serta lantai tanah yang menjadi alas tidur bagi enam anak dan cucu mereka hanya beralaskan terpal. Pemandangan itu membuat siapa pun terdiam, sementara sorot mata penuh harap terlihat jelas dari Misnem dan Tunah yang menunggu uluran tangan para dermawan.
Misnem dan Tunah menyatakan belum pernah dapat bantuan perbaikan rumah dari pemerintah. “Sudah lama tinggal di sini dengan anak dan cucu. Atap rumah bocor, kalau hujan kami pindah ke rumah anak. Belum pernah dapat bantuan, berharap bisa dibangunkan rumah oleh pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, di Kampung Ciagel, rumah yang ditempati Mangsur dan istrinya tampak nyaris roboh dengan kemiringan mencapai 60 derajat, ditopang hanya oleh sebatang kayu. Mangsur sendiri merupakan penyandang disabilitas, yang harus tetap bekerja keras demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Rumah ini sudah lama keadaannya begini, kami berharap ada bantuan karena khawatir roboh. Sekarang ditahan bambu saja. Kami juga tidak tahu harus pindah ke mana, anak pun tinggal sama neneknya di Pandeglang karena kami takut bahayanya kalau tinggal di sini,“ tutur istri Mangsur.
Kepala Desa Mongpok, Bana, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa sejak menjabat pada tahun 2020, pihaknya telah mengirimkan proposal ke dinas terkait, namun hingga kini belum mendapat tanggapan maupun realisasi bantuan.
“Saya sangat berharap dinas terkait bisa segera membantu tiga warga saya ini, terutama rumah Pak Mangsur di Kampung Ciagel serta Bu Misnem dan Bu Tunah di Kampung Sampih. Ini sangat mendesak,” ujar Bana.
Senada, Acun Sunarya selaku Aktivis Cikeusal dan Ketua Aliansi Masyarakat Cikeusal juga menyuarakan keprihatinannya, dan mendesak agar Bupati Serang, Hj. Ratu Rachmatuzakiah, segera bertindak.
“Kami sangat prihatin melihat kondisi rumah mereka. Saya mohon kepada Pemerintah Kabupaten Serang, khususnya Dinsos, Baznas, dan Perkim, serta Ibu Bupati, agar segera menindaklanjuti dan memberikan bantuan. Mereka sudah bertahun-tahun luput dari perhatian pemerintah,” tegasnya.
Reporter: Adie L
Editor: RSO
Leave a comment