Penanganan Stunting di Kabupaten Subang Realisasi 99,4%

SUBANG (KM) – Penjabat (Pj) Bupati Subang, Dr. Drs. Imran, M.Si., MA.Cd, memaparkan kinerja penanganan stunting Kabupaten Subang tahun 2024 kepada Tim Penilai Kinerja Stunting Provinsi Jawa Barat secara virtual, di Ruang Rapat Bupati II pada Rabu, (29/5).

 

Dalam presentasinya, Pj. Bupati Subang menegaskan bahwa penanganan stunting di Kabupaten Subang selaras dengan visi dan misi daerah, yaitu bersih, maju, dan berkarakter. Beliau memaparkan berbagai intervensi yang telah dilaksanakan dan berharap upaya tersebut dapat mencapai target zero new stunting.

 

“Kami sangat berharap percepatan penurunan stunting dapat dilaksanakan secara optimal mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi, untuk mendukung target Jawa Barat zero new stunting,” ujar Imran.

 

Pj. Bupati juga menjelaskan bahwa percepatan penurunan stunting dilakukan secara sinergis dengan berbagai sektor, seperti Forkopimda, organisasi perangkat daerah, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, dan unsur pentahelix lainnya.

 

Pada tahun 2023, prevalensi stunting di Kabupaten Subang berada di angka 18,7%, lebih rendah dari angka prevalensi Jawa Barat yang sebesar 21,7%. Imran berharap angka ini terus menurun dengan berbagai intervensi yang dilaksanakan.

 

“Tingkat prevalensi di Provinsi Jawa Barat sebesar 21,7%. Untuk Kabupaten Subang pada tahun 2023 ini sebesar 1,96% atau 1667 balita. Saya berharap dengan berbagai intervensi pemerintah dan organisasi perangkat daerah, prevalensi ini bisa terus menurun di tahun 2024 dan 2025,” jelasnya.

 

Salah satu intervensi yang dilakukan adalah Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), yang melibatkan berbagai sektor untuk memberikan bantuan kepada anak stunting dan multivitamin bagi ibu hamil.

 

“Kami melaksanakan Forum Bapak Asuh Anak Stunting melalui surat keputusan Bupati Tahun 2022, dengan sasaran balita 6 hingga 59 bulan dan ibu hamil dengan kondisi kurang energi kronis. Bantuan yang diberikan berupa telur, susu, dan tablet multivitamin yang mengandung zinc dan kalsium,” paparnya.

 

Selain itu, Imran menyatakan bahwa dari berbagai rencana kegiatan penanganan stunting, 99,4% telah terealisasi, hanya 0,6% yang belum tercapai.

Terdapat 19 program kegiatan intervensi, dengan hanya satu program terkait remaja putri yang mengonsumsi tablet tambah darah yang belum terealisasi.

 

Pj. Bupati Subang berharap penanganan stunting di Kabupaten Subang semakin baik, lebih terpadu, dan terjalin koordinasi serta sinergi yang lebih baik di masa mendatang.

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*