Ketua DPP Partai Golkar Dave Akbarshah Tegaskan Masih Menunggu Hasil Survei di Pilkada Jakarta 2024
JAKARTA (KM) – Ketua DPP Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono menegaskan saat ini masih menunggu hasil survei kandididat untuk bisa maju di menjadi Gubernur DKI Jakarta di Pilkada 27 November 2024.
“Seusai surat tugas yang sudah diberikan, jadi DPP Golkar sudah memberikan seluruh Calon Kepala Daerah (Cakada) di seluruh wilayah di Indonesia ya. Jadi untuk Gubernur Jakarta ada 3 Calon, dan 3 orang yang mendapatkan surat tugas yaitu Ridwan Kamil, Pak Zaki Iskandar, dan Erwin Aksa, nah sekarang orang banyak yang nanya siapa Calon Gubernurnya, nah kita kan belum tahu, kenapa belum tahu ? Kan masih disurvei, tunggu dulu hasil surveinya, surveinya sudah ketahuan baru kita bisa menentukan calonnya,” tegasnya Dave Akbarshah saat diwawancarai wartawan di Gedung PKK Kosgoro 1957, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Senin (22/5).
Kata Dave, setelah hasil survei sudah keluar, maka akan ditentukanlah Calon Gubernur Jakarta untuk periode 2024 – 2029 dari Partai Golkar.
“Nanti begitu sudah ada hasil survei, ketahuan bagaimana hasilnya, nah baru kita bisa tentukan karena akan diputuskan secara bersamaan jadi bukan per wilayah, namun se Indonesia secara keseluruhan, karena hal itu otoritas DPP Partai Golkar yang menentukan, dan keputusan tetap ada di DPP Partai Golkar yaitu Ketua Umum, tidak ada yang lain,” terangnya.
Hanya saja, Dave mejelaskan ada beberapa kriteria dari Partai Golkar untuk mengusung Calon Gubernur Jakarta, yaitu harus memiliki PDLT.
“Ya beberapa hal, kalau Partai Golkar yaitu memiliki PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak Tercela) hal itu pasti dilihat dari masing- masing, karena kita selalu mengedepankan kader dan mengutamakan pengurus, jadi kader- kader Golkar yang memang sudah berkorban dan sudah berbuat untuk Golkar, ya salah satu ujiannya yaitu kemarin saat pemilu, banyak para calon-calon itu telah bekerja untuk meraih kemenangan Partai Golkar,” bebernya.
Sehingga untuk Partai Golkar akan mengumumkan Calon Gubernur Jakarta sebelum pendaftaran pasangan calon yang dibuka yaitu sekitar bulan Agustus 2024.
“Yang pasti adalah sebelum pendaftaran, kita akan mengumumkan calonnya pada saat sebelum pendaftaran dibuka, ditunggu saja. Jadi nanti pada waktunya akan disampaikan Ketua Umum Partai Golkar,” ucap Dave Akbarshah.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Jakarta Ahmed Zaki Iskandar merespon atas surat tugas yang sudah diberikan Ketum untuk maju Pilkada Jakarta 2024 untuk meningkatkan elektabilitas Partai Golkar.
“Sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jakarta yang pertama tugas saya adalah tugas saya adalah meningkatkan elektabilitas suara Partai Golkar di pemilu legislatif 2024 kemarin Februari kemudian ada tugas berikutnya yaitu memenangkan pemilu presiden 2024 terhadap Pasangan calon didukung oleh Partai Golkar Yaitu Bapak Prabowo dan Mas Gibran,” tuturnya Zaki saat diwawancarai di Gedung DPD Golkar Jakarta Cikini, Selasa sore (23/4/2024).
“Alhamdulillah dua- duanya tugas penting ini bisa diselesaikan dengan baik mana peningkatan kursi perolehan Partai Golkar di DPRD Jakarta maupun DPR RI meningkat yang di DPRD dari 6 menjadi 10, dan meraih pimpinan di DPRD kemudian di DPR RI dari satu kursi menjadi 2 kursi,” jawab Zaki.
Menurut Zaki, proses dirinya diberikan surat tugas untuk maju di Pilkada Jakarta 27 November 2024 mendatang, karena seorang kader yang mempunyai pengalaman dalam memimpin suatu daerah.
“Yang Pertama adalah kader ya yang kedua punya pengalaman tentu saja dan yang ketiga punya popularitas punya elektabilitas dan punya peluang tinggi untuk meraih kemenangan,” ungkapnya.
Hanya saja Zaki enggan membocorkan, selama ini sudah menemui siapa saja di DPP Partai Golkar, alasannya hanya sampai saat ini masih menunggu instruksi Ketua Umum.
“Gini sebagai kader Ya bukan kita yang nyari-nyari sih sebagai kader itu kita semua Apanya ya patut menunggu perintah kemudian juga menunggu instruksi dari DPP sekarang instruksinya sudah ada ya dengan surat tugas tersebut untuk bergerak di bawah. Jadi bukan mencari-cari dan menemui kiri kanan untuk mendapatkan rekomendasi tidak itu bukan tidak seperti itu jadi di Partai Golkar ini sudah ada mekanisme dan sistem tersendiri,” ucapnya.
Hingga saat ini, Zaki sudah memanaskan mesin partai politik Golkar di 10 kursi DPRD Provinsi Jakarta pemaenang Pemilihan Legislatif 2024.
“Kalau sebetulnya kalau jaringan ya saya katakan mesin partai sudah berjalan sejak pemilu legislatif kemarin dan pemilihan presiden kemarin dan sampai hari ini pun masih masih bergerak, terus walaupun beberapa tahun yang lalu belum ada event-event politik mesin-mesin Partai Golkar di Jakarta ini sudah melakukan konsolidasi jadi sampai hari ini masih solid,” pergerakan Zaki.
Kedepan, jikalau Zaki terpilih menjadi Calon Gubernur Jakarta, dirinya akan membuat Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi daerah berkembang dan meningkatkan kesejahteraan di masyarakat.
“Yang pasti setelah Jakarta tidak menjadi Ibu Kota menjadi daerah khusus yang memang nantinya wajib berkembang dan terus membangun memberikan kesejahteraan kepada masyarakat salah satu contoh adalah masalah-masalah klasik di DKJ Jakarta yaitu masalah macet, banjir, pemukiman, kesejahteraan sosial kemudian juga air bersih dan lain sebagainya itu yang setiap tahunnya wajib diminimalisir, terjadi pembangunan yang tentu saja bertujuan untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat lapangan pekerjaan dan seluruh masalah-masalah yang menjadi tantangan di Jakarta pada saat ini,” terangnya.
Namun, Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih dan co-chair Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Golkar Ridwan Kamil, tidak menjelaskan secara rinci mengenai pencalonan dirinya di Pilkada Jakarta 2024 karena masih menunggu hasil survei.
“Nanti ada waktunya, kalau sekarang tuh masih menghitung survei, masih membahas dengan partai-partai, masih terlalu awal lah ya, mungkin sebulan atau dua bulan lagi kepastian saya ke Jakarta atau di Jawa Barat nanti disampaika,” kata Ridwan Kamil saat diwawancarai di Gedung Cipta Karya Kementerian PUPR Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Kamis sore, (02/05/2024).
Namun, kata Kang Emil sapaan akrabnya, lebih perpeluang maju menjadi Gubernur di Provinsi Jawa Barat karena calon incumbent
“Peluangnya tentunya di Jawa Barat karena incumbent ya, akan tetapi kan, survei di DKI juga bagus sehingga saya harus konsultasi dulu ke semua pihak khususnya para pimpinan partai,” ucap Kang Emil.
Hingga saat ini Kang Emil belum bisa menjelaskan secara rinci mengenai persiapan seperti apa untuk maju Gubernur Jakarta karena belum ditentukan dan baru mendapatkan surat tugas.
“Ga ada kan belum di, startnya belum digongkan, kemarin aja cuma modal 1 baliho jualan carvil ramaikan,” beber Kang Emil yang merupakan mantan Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat itu.
Dan Ridwan Kamil mengambil sikap isu yang beredar istrinya Atalia Praratya atau yang sering disapa Cinta, untuk tidak maju di Pilkada Jawa Barat 2024 dan tetap bertahan di DPR RI karena sangat berat perjuangannya.
“Ibu cinta sementara kami memutuskan tidak ikut Pilkada Jawa Barat, tapi tentunya nanti harus konsultasi dengan DPP juga, fokus di DPR RI aja karena itu juga perjuangannya sangat beratlah ya,” cetus Kang Emil
Bahkan, Kang Emil tidak mengatakan sekarang persiapannya, jikalau Ketum Partai Golkar Airlangga Harranto menunjuknya menjadi Calon Gubernur Jakarta 2024.
“Ya, nanti saya kabari keputusannya ga bisa sekarang,” menjawab dengan tersenyum dan masuk mobil.
Sampai saat ini, Bakal Calon Gubernur Jakarta 2024, Wakil Ketua Bidang Penggalangan Dana DPP Partai Golkar Erwin Aska yang juga merupakan pengusaha di Makassar Sulawesi Selatan enggan merespon pertanyaan wartawan kupasmerdeka.com.
Sementara itu, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan Karawaci Banten Dr. Emrus Sihombing menilai ketiga bakal Calon Gubernur Jakarta 2024 dari Partai Golkar adalah bagaimana para calon menawarkan program.
“Dari Tugas tiga kandidat sosok calon gubernur Jakarta tersebut saya pikir bukanlah hal yang utama untuk menentukan voting behavior perilaku memilih masyarakat Jakarta justru ada dua variabel yang paling utama yaitu sejauh mana mereka menawarkan program dan gagasan untuk pembangunan kota Jakarta tingkat kesejahteraan dan lain-lain sebagainya misalkan contoh adalah bahwa jangan sampai terjadi kesenjangan ekonomi,” saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis sore (16/05/2024).
Ia juga memberikan saran kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto untuk lebih cepat mengumumkan Calon Gubernur Jakarta 2024 untuk mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari.
“Saran saya kepada Ketua Umum Partai Golkar Golkar Bapak Airlangga Hartanto untuk mengumumkan calon gubernur umumkan calon yang definitif, bukan dua ataupun tiga akan tetapi satu saja dan segera diumumkan karena lebih cepat lebih baik supaya dapat persepsi publik dari masyarakat adalah bahwa Partai Golkar lebih siap dari partai-partai lain,” saran Dr. Emrus Sihombing.
Emrus mengharapkan kepada kandidat di Pilkada Jakarta 2024 untuk berorisentasi pada kesejahteraan masyarakat.
“Harapan saya untuk Pilkada di DKI Jakarta dan seluruh Indonesia hanya ada tiga hal, pertama adalah orientasi kepada kesejahteraan rakyat dari semua bidang termasuk kesejahteraan di bidang demokrasi itu yang utama yang kedua hindari politik eksklusivitas atas dasar suku agama dan lain-lain sebagainya yang ketiga adalah bahwa para kandidat tersebut menyusun strategi komunikasi pemasaran politiknya lebih awal lebih baik demikian,” pungkasnya.
Reporter: HSMY
Leave a comment