Tanggapi Polemik Tatung Berbaju Koko dan Kopiah, Ketum LBHI-PERS Ajak Warga Jaga Persatuan dan Kebhinekaan

KAL-BAR (KM) – “Mari menjalin kebersamaan melalui berbangsa dan bernegara dengan berbagai macam suku, adat istiadat dan ke anekaan kepercayaan dalam beragama”. Itulah himbauan yang dilontarkan Ketua umum LBHI-PERS Kalimantan Barat, Rusman Haspian SE, SH pada hari Jumat (23/2).

Ajakan Rusman tersebut ditujukan kepada seluruh masyarakat, khususnya warga muslim agar tidak terpancing isu penistaan dan pelecehan agama Islam terkait perkara tatung yang viral di Pemangkat, Kabupaten Sambas.

Menurut Rusman, tudingan terhadap tatung yang dipermasalahkan karena memakai baju koko dan kopiah yang kemudian dikatakan telah melakukan tindakan penistaan dan pelecehan terhadap kaum muslim adalah pendapat yang tidak tepat.

“Di sini saya menyatakan mugkin pendapat tersebut keliru dan jelas terunsur ke arah memecah belah persatuan dan tidak menjaga azas kebersamaan dalam budaya bhineka tunggal ika,” ujarnya.

“Untuk kejadian di Pemangkat yang baru ini terjadi, Saya pribadi berharap APH (Aparat Penegak Hukum) dapat mentolerir dan menetralisir keadaan dan mengkaji laporan warga yang katanya oknum tatung telah melakukan tindakan penistaan agama untuk kaum muslim hanya karena mengenakan baju koko dan kopiah, yang sebenarnya pada moment itu oknum tatung mengenakan baju koko dan kopiah hanya ingin menujukan kebersamaan antara etnis cina dan melayu yang identik bernuansakan islam,” jelasnya.

“Agama kita islam adalah agama yang flexibel dan sangat mencintai kedamaian, dan tidak mengurangi rasa hormat saya pada para warga yang merasa diresahkan, tentang oknum tatung yang dikatakan menodai dan melakukan penistaan agama itu adalah keliru, sekali lagi keliru,” terangnya.

“Marilah bersama membangun NKRI dan saling menghargai hak privasi dan budaya antar umat beragama dengan azas kebersamaan sebagai warga negara yang baik,” pungkasnya.

Sementara itu, dilansir dari media lokal, Wakapolres Sambas, Kompol Hoeroedin menjelaskan kepada massa bahwa kasus tersebut sudah dalam tahap penyelidikan. Ia pun meminta masyarakat agar mempercayakan proses hukumnya kepada kepolisian.

“Kita sudah melakukan penyelidikan. Nanti kalau masuk unsurnya akan kita tingkatkan menjadi penyelidikan. Saya minta masyarakat Pemangkat tenang, dan tetap menjaga kondusivitas jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena Pemangkat ini milik kita semua,” jelasnya.

Reporter : Red

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*