Dihadiri Diah Pitaloka, Voice of Cita bersama IKAPPA Sukses Gelar Pesantren Anti TPKS

Launching Program Pesantren Anti Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) di Ponpes Al-ittihad Cianjur., Jawa Barat

Cianjur (KM) – Voice of Cita bersama Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Al- Ittihad (IKAPPA) launching Program Pesantren Anti Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) di Ponpes Al- Ittihad Cianjur, Jumat (20/10).

 

Narasumber yang hadir dalam acara terebut diantaranya Ibu Diah Pitaloka (Wakil Ketua Komisi 8 DPR RI sekaligus Ketua Kaukus Perempuan Parlemen RI), perwakilan KemenPPPA dan Ketua KPAI Ai Maryati.

 

Pimpinan Pondok Pesantren Al- Ittihad KH Kamali Abdul Ghani menghadiri langsung acara tersebut sekaligus memberi sambutan.

 

“Program ini dibuat sebagai upaya pencegahan TPKS di Lingkungan Ponpes agar suasana belajar santri menjadi nyaman,” katanya.

 

Yoga Prasetia selaku Founder Voice of Cita mengatakan program ini merupakan kelanjutan dari narasi yang kami bangun di tahun 2023 ini yaitu generasi ramah gender.

 

“Generasi ramah gender merupakan generasi yang punya pengetahuan tentang bahaya TPKS, punya keberanian dan juga kepedulian terhadap sesamanya yang menjadi korban TPKS,” kata Yoga.

 

“Mereka siswa/ siswi ketika selesai sekolah dan menmpati berbagai tempat kehidupan sudah memiliki bekal untuk menangkal TPKS yang masih sering terjadi di negeri kita ini,” jelasnya.

 

Beberapa narsumber yang hadir memberikan pendapatnya terhadap program ini antara lain dari Diah Pitaloka dan Ai Maryati.

 

Wakil Ketua Komisi 8 DPR RI Rieke mengatakan para santri sangat antusis mengikutinya. “Ada nuansa kemunculan pemahaman baru di kalangan santri,” ungkapnya.

 

“Dan juga ada semangat membangun komitmen baru terhadap sikap merendahkan martabat orang lain termasuk kekerasan dan pelecehan seksual,” lanjut Diah.

 

Narasumber lain, Ai Maryati mengapresiasi program ini, agar perilaku TPKS tidak mencoreng nama baik pesantren seperti yang sudah terjadi di tempat lain. “Acaranya sangat baik, harus dikembangkan dan direplikasi diberbagai pondok pesantren,” ujar Ai.

 

“Memang beberapa waktu yang sudah lalu ada tindak TPKS yg dilakukan oleh guru dan pengasuh pesantren. Nah ini yg menurut saya mencoreng citra pesantren,” ungkap Ai.

 

Ai juga mengatakan tanpa ada informasi dari mereka, dan pengalaman KPAI tidak akan tahu. “Ini forum terbuka untuk mengetahui gejala mekanisme penyelesaian dan penguatan mereka untuk tidak mepakukan hal itu,” ujar Ai.

 

“Tujuan dari program ini ialah terciptanya lingkungan pesantren yang aman dari TPKS dan mudah-mudahan program ini terlaksana di beberapa pesantren lagi,” tutup Yoga selaku Founder Voice of Cita.

 

Reporter: Ki Medi

Editor: red

Advertisement
Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


%d bloggers like this: