CERI Prihatin Atas Lambatnya Pemerintah Menutup Tambang Ilegal PT BMU

JAKARTA (KM) – Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) menyatakan keprihatinan atas tidak tegas dan lambatnya respon Pemerintah Aceh atas desakan masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Aceh (KRA) yang telah berdemo di kantor Gubernur Aceh pada Kamis (24/8/2023).
Diberitakan berbagai media, massa KRA menuntut penutupan tambang PT Beri Mineral Utama (BMU) yang nyata-nyata telah merusak lingkungan serta telah melanggar sejumlah Undang Undang (UU).
“Menurut temuan kami, kegiatan menambang emas oleh PT BMU setidaknya telah melanggar UU Nomor 3 tahun 2020 tentang Minerba dan UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh atau UUPA,” ungkap Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman, Jum’at (25/8/2023) di Jakarta.
Yusri membeberkan, pada pasal 150 ayat 1 dan ayat 2 UUPA, disebutkan tegas bahwa Pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota dilarang mengeluarkan izin pengusahaan hutan di dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), apalagi izin tambang, sangat dilarang.
“Faktanya, sekitar 90 persen lokasi IUP PT BMU ternyata masuk dalam KEL, jadi jelas kesalahan mendasar telah terjadi sejak IUP ini diterbitkan pada tahun 2012 oleh Bupati Aceh Selatan yang saat itu dijabat oleh Husin Yusuf dan Gubernur Aceh kala itu dijabat oleh Irwandi Yusuf,” ungkap Yusri.
Lebih lanjut Yusri membeberkan, menurut penelusuran CERI terhadap akta pendirian PT BMU pada sistem AHU Kementerian Hukum dan HAM RI, pada saat IUP PT BMU diterbitkan, terdeteksi ada nama Teguh Agam Meutuah dan Khartiwi Ben Daud sebagai pemegang saham PT BMU.
“Kedua nama ini tak asing lagi, yakni putra dan ajudan Irwandi Yusuf,” tegas Yusri.
Jadi, kata Yusri, pernyataan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Marthunis di depan para demonstran yang dianggap tidak tegas dan terkesan membela PT BMU itu telah memancing ketegangan menjurus ricuh dari sejumlah peserta demo tersebut.
Leave a comment