Pengawasan Lemah, Betonisasi Jalan Kemang Pratama Raya Diduga Tidak Sesuai

BEKASI (KM) – Pekerjaan Betonisasi yang diselenggarakan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, dengan judul Rekonstruksi Peningkatan jalan Kota Bekasi (Jalan Utama Kemang Pratama Raya) dimenangkan PT. Berlian Kencana Sejahtera, Melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Anggaran APBD Kota Bekasi 2023, Nilai Kontrak RP. 1.425.860.500,00 Nomor SPK620.01/ 10.08.2.063/ SP/DBMSDA-Bimar/2023, diduga ada kejanggalan dikarenakan lemahnya pengawasan.
“Pasalnya, saat dilihat ke lokasi pekerjaan Sabtu Malam, (17/6/2023) dalam kegiatan jalan rigit beton itu, pihak kontraktor tanpa melakukan pemadatan yang maksimal, padahal, sebelumnya dasar badan jalan menggunakan paving blok, dan akhirnya dilakukan pembongkaran oleh kontraktor.
Namun, untuk pemadatan pihak kontraktor hanya menggunakan excavator, tanpa memakai alat berat sejenis Vibration roller agar tanah menjadi padat dan tidak labil.
“Parahnya, waktu pelaksanaan berlangsung, Pelaksana Teknis (Peltek) Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (DBMSDA) tidak berada dilokasi, begitu pun konsultan hanya mondar mandir dilokasi pekerjaan,” katanya.
Sementara, Revi konsultan pengawas, saat ditanya awak media soal kurangnya pemadatan di kegiatan tersebut, apakah tidak ada upaya peneguran, dirinya menjawab sangat enteng sambil berjalan, “enggak”.
Mirisnya, selang beberapa lama kemudian revi pergi meninggalkan lokasi pekerjaan, sedangkan kegiatan itu masih tahap pelaksanaan.
Terkait perilaku konsultan yang kurang proporsional dalam pengawasan, Ketua Komunitas Peduli Bekasi (KPB), Yanto Purnomo mempertanyakan kredibilitas oknum konsultan tersebut.
“Karena, mereka sudah dikontrak oleh Pemerintah Kota Bekasi untuk mengawasi, jadi ketika ada laporan atau temuan yang disampaikan media sudah harus siap untuk menjawab, kalau ada sikap konsultan yang kurang responsif, lebih baik tidak usah dipakai lagi, hanya buang-buang anggaran saja,”ucap Yanto Senin, (19/6).
Kalau soal pemadatan, lanjut Yanto menilai, pengecoran jalan tersebut terkesan terlalu dipaksakan. Seharusnya dilakukan pemadatan terlebih dahulu dengan mengunakan tundem roller atau vibration roller
“Tidak ada pemadatan, dirinya menduga bisa menyebabkan tekstur pada lantai beton mengalami perubahan dan terjadi keretakan,
“Ditambah besi dowel yang terpasang tidak full ukuran panjang dengan lebar jalan, sehingga tidak mengikat pada besi tiebar dan harus ditahan melalui diinjak oleh para pekerja “katanya.
Dengan itu, Yanto mengaku akan membuat surat kepada inspektorat terkait pekerjaan yang dikerjakan oleh PT. Berlian Kencana Sejahtera, dan mendorong agar melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan tersebut.
Reporter: Mon
Editor: redaksi
Leave a comment