Pembangunan Alun-alun Parungpanjang Tidak Dianggarkan dalam RKPD Jawa Barat Tahun 2024

Konsep alun-alun Parungpanjang versi Disperkim Jawa Barat

BOGOR (KM) – Kepala Bidang Pemukiman Disperkim Provinsi Jawa Barat Tri Budi Hendryanto menegaskan wacana dibangunnya Alun-alun Parungpanjang yang merupakan janji Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil  pada 2018 lalu dan akan selesai sebelum masa jabatannya selesai, namun ternyata menemui titik buntu, karena tidak dianggarkannya di RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah) Provinsi Jawa Barat tahun 2024, Senin (26/6).

“Kalau kita kemarin belum ada arahan dari tim TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) Provinsi terkait dengan Alun-Alun Parungpanjang, apakah mekanismenya kembali ke awal gitu ya, karena saya belum tau nih kriteria-kriteria dari Dinas Kabupaten Bogornnya apakah sudah terpenuhi atau belum karena tidak ada informasi ke kami ya, dari tim Bappenda Litbang, TAPD Provinsi, nah terkait RKPD Jawa Barat tahun 2024, karena tidak adanya informasi, kami hanya mendapatkan arahan untuk melanjutkan pekerjaan dan tidak ada alun-alun Parungpanjang lagi tapi pembangunan gedung yang lain,” jelasnya melalui sambungan telepon, Senin (26/6).

Ia juga kaget, karena mendapatkan informasi Lapangan Moh. Toha yang akan dibangun menjadi alun-alun Parungpanjang tanahnya sudah bersertifilat dan diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Bogor untuk dipinjampakaikan.

“Informasinya tanah di Lapangan Moh. Toha saya dapat dari akang (wartawan) bukan dari Pemerintah kemarin, kan tidak ada informasi ke kami, seharusnya jikalau sudah ada perkembangan status tanahnya kan (Sudah Bersertifikat) bisa disampaikan ke kami ya ke Provinsi, mungkin akan da mekanisme-mekanisme lain yang akhirnya menjadikan alun-alun Parungpanjang bisa dilaksanakan,” tuturnya.

Tri Budi Hendryanto memberikan solusi terbaik supaya Alun-Alun Parungpanjang bisa dibangun melalui bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan cara diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor.

“Untuk saat ini mungkin harus ada sinkronisasi dahulu dari Bappedalitbang Kabupaten Bogor dan Provinsi bagaimana ini apakah dijadikan bantuan keuangan atau seperti apa, karena harus diusulkan oleh Kabupaten Bogor ke Pemprov, hanya saja harus dilihat ketersediaan anggarannga,” tambahnya.

Desakan demi desakan terus mengalir, saat ini dari Kepala Desa Parungpanjang H. Muhammad Syahlan atau yang sering disapa Robin. Menurutnya, Alun-Alun Parungpanjang adalah janji Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, maka realisasikanlah!

“Desakan saya karena ini janji politiknya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk segera membangun Alun-Alun Parungpanjang, karena mengenai tanahnya untuk saat ini tidak ada masalah marena sudah bersertfikat, disitu juga ada plangnya lihat saja ‘tanah ini milik kas Desa Parungpanjang,” desaknya.

H. Robin menjelaskan, adanya Alun-Alun Parungpanjang ini untuk kemajuan masyarakat, akan tetapi lapangan sepak bola harus tetap ada.

“Adanya Alun-Alun Parungpanjang ini demi kemajuan Desa Parungpanjang khusunya Kecamatan harus ada alun-alun yang penting lapangan sepak bola itu ada, karena jikalau dibangun hal ini akan menjadi ikon Kecamatan Parungpanjang,” jelasnya.

Sementara itu, Tokoh Pemuda Desa Parungpanjang Sulaeman atau yang sering disapa Eman, tidak menolak adanya pembangunan Alun-Alun Parungpanjang, akan tetapi untuk titik lokasinya jangan di Lapangan Moh. Toha.

“Pada prinsipnya rencana pembangunan Alun-Alun Parungpanjang secara pribadi tidak menolak, namun titik lokasinya yang kami tolak di Lapangan Moh. Toha, karena itu dulunya itu lapangan sepakbola dan alhamdulilllah tanahnya sudah disertifikatkan, namun, sertifilat tersebut untuk sarana olahraga.

Eman mengharapkan lapangan Moh. Toha tetap menjadi lapangan sepak bola, karena pemuda membutuhkan lapangan tersebut supaya terhindar dari Narkoba.

“Terkaitan pembangunan alun-alun disitu ya jelas saya pribadi kami pemuda dan seluruh tokoh masyarakat khsusunya yang ada di Kecamatan Parungpanjang menolak keras jikalau lapangan desa Parungpanjang itu dijadikan pembangunan alun-alun, sebab, kami pemuda tidak butuh tempat bermain karena di sentraland banyak, dan kami hanya butuh sarana olahraga, kami menentang karena supaya pemuda Parungpanjang itu terhindar dari bahaya narkoba,” harapnya.

Ia bersyukur, untuk pembangunan alun-alun Parungpanjang tidak dimasukkan di RKPD tahun 2024, karena lebih baik pembamgunan alun-alun di tempat lain

“Alhamdulillahi robbil ‘alamin terima kasih kepada Kabid Permukiman Disperkim Jawa Barat saya secara pribadi dan para pemuda serta masyarakat khsususnya Desa Parungpanjang megucapkan terima kasih banyak dengan tidak dianggarkannya pembangunan alun-alun Parungpanjang di RKPD tahun 2024,” pungkasnya.

Sampai detik ini, Kepala Bappedalitbang Kabupatem Bogor Suryanto Putra dan Bappeda Jawa Barat Iendra Sofyan tidak merespon komunikasi wartawan kupasmerdeka.com melalui sambungan telepon.

Reporter: HSMY

Editor: redaksi

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*