Merasa Dipojokkan Lurah Menteng Dalam Kasus Dugaan Pungli, Pengurus RT Sebut Lurah Sebagai Pembohong, Dedie A. Rachim Enggan Komentar
BOGOR (KM) – Ramainya pemberitaan perihal adanya dugaan pungli menggunakan kupon Baznas yang terjadi di lingkungan RW 11 dalam acara pembagian beras Bulog tahap kedua pada Mei 2023 lalu mendapat sanggahan dari lurah Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Arief Rachman Badrudin.
Dilansir dari media kobrapostonline.com, Arief menyampaikan klarifikasinya dan membantah adanya dugaan pungli dilingkungan RW 11 Kelurahan Menteng tersebut.
“Kupon itu tidak deadline pengumpulannya, jadi para RT RW itu menyetorkan langsung ke Baznas. Kelurahan tidak memungut sepersen pun. Intinya tidak ada paksaan,” kata Arief Badrudin (16/6).
Arief juga menegaskan bahwa apa yang telah diberitakan terkait kupon infak Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) tidak ada kaitannya dengan pembagian bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram dari Bulog.
Menariknya, klarifikasi yang disampaikan lurah Menteng tersebut mendapat sanggahan dari Ketua RT 04 RW 11, Abdul Arif yang dengan tegas membantah pernyataan lurah bahwa RT RW langsung menyetorkan uang pungutan tersebut ke Baznas.
“Lurah bohong itu, kita tidak pernah menyetorkan langsung ke Baznas. Gimana kita mau ke sana sedangkan kantor Baznas tersebut kita tidak tahu dan harus ketemu siapa untuk disetorkan kita juga tidak tahu,” terangnya, Minggu (25/6).
“Jelas-jelas kita setorkan kembali ke kader dari hasil pungutan kupon Baznas itu, kan kupon infak Baznas itu diserahkan ke kita pada malam sebelum pengambilan beras tersebut melalui kader. Orang kader sendiri yang ngomong kok ini karcis Baznas yang harus dibayarkan oleh para pengambil beras besok nya,” ungkapnya.
“Saya keberatan dengan klarifikasi lurah yang seakan-akan memojokkan kita selaku RT RW, saya pungut uang tersebut menggunakan kupon Baznas atas perintah kelurahan Menteng melalui kader. Bukan kupon yang sudah diberikan sejak lama ke pengurus RT RW,” lanjutnya.
“Kita pengurus RT RW kalau tidak ada perintah dari atasan tidak mungkin berani mengumpulkan uang tersebut, apa lagi mengatasnamakan Baznas yang kita tahu ini lembaga besar umat muslim. Setahu saya Baznas itu menerima pembayaran zakat/infak kepada orang yang mampu, bukan orang yang susah,” tegasnya.
“Kan sudah jelas beras tersebut bantuan pangan dari Bulog dan yang menerima kan untuk keluarga yang tidak mampu. Masa iya Baznas pungut infak Rp 5 ribu ke masyarakat tidak mampu. Apa lagi Baznas Kota Bogor melalui wakil ketua 1 sudah membantah hal tersebut di media yang bisa dibaca oleh publik,” jelasnya lagi.
“Kenapa setelah viral kita tidak diberikan lagi kupon Baznas tersebut untuk diberikan kepada warga penerima bantuan beras Bulog tersebut? Sedangkan sebelum viral, tahap pertama dan kedua pembagian bantuan beras Bulog tersebut kita selalu diberikan kupon Baznas agar meminta ke warga yang dapat membayar infak terlebih dahulu,” pungkas Ketua RT 04 RW 11 tersebut.
Sementara itu, Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim, saat diminta tanggapannya tentang adanya dugaan pungli di lingkungan Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat pada saat pembagian program penyaluran cadangan beras pemerintah dari Badan Pangan Nasional (BPN) dan Perum Bulog, mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui program pemerintah tersebut dari sumber anggaran mana, karena tidak ada dalam program Pemkot.
Dedie yang dikonfirmasi awak media melalui pesan What’sApp pada Senin, 26 Juni 2023 juga enggan berkomentar karena tidak mengetahui program tersebut.
“Saya belum tahu program pembagian beras dari sumber anggaran mana, karena tidak ada program Pemkot. Kalau program bantuan pangan Pemkot tidak ada, jadi tidak bisa komentar apa-apa. Kalau dari instansi lain saya tidak berkompeten menanggapi,” ujarnya.
Terkait adanya dugaan pungli yang mengatasnamakan Baznas, Dedie meminta agar awak media langsung mempertanyakan hal tetsebut ke Baznas.
“Lebih baik cek ke Baznas, kecuali ada laporan resmi ada program Baznas. Kan logikanya saya tanya dulu ke Baznas tentang program itu. Saya tidak mungkin menanggapi atas program yang kami belum tahu,” pungkasnya.
Sebelumnya, sudah diberitakan juga bahwa pihak Baznas menyatakan dengan tegas bahwa Baznas Kota Bogor membantah adanya pogram ZIS dalam acara pembagian bantuan beras BPN di Kelurahan Menteng tersebut.
“Terkait dengan berita di Menteng itu, tidak ada program seperti itu,” ujar Subhan Murtadla selaku wakil Ketua 1 Baznas Kota Bogor pada Kamis, 8 Juni 2023.
Logikanya menurut Subhan, Baznas sendiri dalam programnya memberikan dan menyalurkan ZIS untuk masyarakat tidak mampu berupa sembako, bantuan kesehatan, bantuan pendidikan dan lain-lain.
“Eta mah kupon gerakan infak, diterbitkan waktu bulan puasa, didistribusikan ke UPZ, tidak ada program seperti bansos, apalagi dipotong, infak itu kesadaran, keikhlasan, bukan dipaksa,” kata Subhan menanggapi adanya kupon berlogo Baznas yang dijadikan alasan panitia bansos dalam mengutip potongan pada setiap KPM.
“Harus dicek kelapangan, yang pasti, yang berhak untuk menghimpun ZIS adalah UPZ (Unit Pengumpul Zakat) dan memiliki SK. Tim Baznas akan cek ke lapangan, kalau pun perlu, kita turunkan sembako bagi masyarakat yang tidak mampu di wilayah itu,” tandasnya.
Reporter : Sudrajat
Editor : Red 1
Leave a comment