KUPAS KOLOM : Hadirnya Kaesang Wujud Spirit Baru di Kota Depok, Alamat Bikin Kesemsem Pemilih Muda dan Golput Mania

Wakil Pimpinan Redaksi Media Kupas Merdeka, Sudrajat

Kolom oleh Sudrajat*)

Tingginya angka pemilih golongan putih alias golput pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2020 lalu di beberapa Kabupaten/Kota menjadi poin penting betapa masih minim nya minat dan partisipasi warga dalam hajatan besar kontestasi politik yang notabene mempengaruhi jalannya roda pembangunan fisik maupun non-fisik di masing-masing daerah tersebut.

Data yang dihimpun dari berbagai sumber menunjukkan bahwa beberapa daerah yang mengalami golput tinggi pada pilkada serentak tahun 2020 lalu yakni Medan, Depok, Kediri, Tangerang Selatan dan Denpasar. Bahkan tidak sedikit warga yang memutuskan tidak datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak suaranya.

Di Medan, total suara sah dalam Pilkada 2020 mencapai 735.907 suara, sedangkan yang tidak sah 12.915 suara. Artinya, ada total 748.882 orang yang sudah menggunakan hak pilihnya. Sementara warga yang tidak menggunakan hak pilihnya jauh lebih besar, yakni mencapai 886.964 orang atau 54,22 persen dari 1.635.846 total pemilih.

Begitupun hal nya di Kota Depok yang pada Pilkada 2020 lalu juga dimenangkan oleh golput. Berdasarkan hasil penghitungan KPU Kota Depok, terdapat 451.625 orang yang tak menggunakan hak pilihnya. Selain itu terdapat 29.391 surat suara yang tidak sah. Akibatnya, terdapat 484.058 surat suara yang tidak terpakai. Ini sudah termasuk jumlah surat suara cadangan.

Meski demikian, Pilkada 2020 di Depok tersebut tetap dimenangkan oleh pasangan calon dari koalisi PKS, PPP, dan Partai Demokrat yakni Mohammad ldris dan Imam Budi Hartono yang meraih 414.655 suara.

Sedangkan pesaingnya, yakni pasangan calon Pradi Supriatna dan Afifah Alia yang diusung Partai Gerindra, Golkar, PAN, PKB, PSI, dan PDIP hanya mendapatkan 332.649 suara.

Dari data tersebut, jelas sekali menunjukkan bahwa angka suara yang tidak terpakai (484.058 suara) masih mengungguli perolehan suara dari dua paslon tersebut. Hal ini sangat miris bukan??

Nah, kemunculan Kaesang Pangarep dalam kontestasi Pilkada Kota Depok pada 2024 mendatang diyakini mendatangkan angin segar bagi para pemilih muda dan golput mania yang selama ini mendambakan sosok figur fenomenal muda yang dianggap mampu membawa kota Depok menjadi kota idaman yang populer dengan nilai-nilai kesetaraan dan kemandiriannya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, dukungan dan semangat juang kaum milenial yang direstui para golput mania kota Depok, tentunya sangat dinantikan dalam pilkada serentak 2024 mendatang.

Mari kita tunggu hasilnya, yang terpenting saat ini adalah bagaimana KPUD kota Depok beserta perangkatnya mampu bekerja maksimal meningkatkan minat dan partisipasi para golput mania serta warga Depok lainnya untuk menggunakan hak suaranya pada pilkada 2024 mendatang dengan sebaik-baiknya.

Merdeka…!!

*)Penulis adalah Wakil Pimpinan Redaksi Media Kupas Merdeka

Advertisement
Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


%d bloggers like this: