Shalat Id di Alun- Alun Purworejo, Bupati Purworejo Minta Tingkatkan Kepedulian Sosial

Pengurus Muhammadiyah Puworejo lakukan shalat Idul Fitri 1444H, Jumat (21/4/2023)

PURWOREJO (KM) – Bupati Purworejo Agus Bastian dalam sambutan yang disampaikan panitia shalat Id mengimbau kepada masyarakat untuk merayakan Idul Fitri secara sederhana dengan menghindari pola hidup konsumtif dan bermewah mewahan

“Gunakan Idul Fitri ini sebagai ajang untuk dapat meningkatkan kepedulian sosial dan memberikan sebagian harta kita melalui zakat fitrah, zakat mal, sedekah dan infak sebagai amalan soleh kita,” kata Bupati.

“Dan atas nama pribadi, keluarga dan Pemerintahan Kabupaten Purworejo, Agus Bastian mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H, Minal aidin walfaidzin, Mohon maaf lahir dan batin,” katanya.

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Purworejo Pujiono mengatakan bahwa Syawal berarti meningkat maka harapannya di bulan Syawal ini bisa lebih ditingkatkan keilmuan, amal ibadah maupun amal solehnya.

“Karena sebaik- baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain maka jadilah kita semua umat yang terbaik dan umat yang bisa bermaslahat untuk orang lain. Baik tidaknya, tidak cukup untuk kita sendiri tapi juga baik untuk orang lain,” ungkapnya.

Ia mengatakan kalau kita membalas kebaikan orang lain kita baru menjadi manusia yang biasa. Akan tetapi kalau kita membalas dengan kebaikan kepada orang yang sudah berbuat tidak baik terhadap kita, itu baru namanya menjadi orang baik.

“Kebaikan yang baik adalah kebaikan yang diberikan kepada orang yang tidak berbuat baik dan kita mampu berbuat baik kepada mereka. Dan itulah makna dari Idul Fitri. Semoga kita menjadi orang orang yang khoirunnas anfa uhum linnas,” terangnya.

Ketua PDM Purworejo Pujiono memberikan tanggapannya terkait perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H bahwa Indonesia sudah terbiasa dengan keragaman dan perbedaan karena perbedaan adalah suatu rahmat Allah yang harus disyukuri.

“Kita harus saling menghargai karena diantara kita memang sudah berbeda dan berbeda itu adalah keniscayaan maka jadikanlah perbedaan ini untuk merajut ukhuwah, membangun persatuan dan kebersamaan,” jelasnya.

“Penerimaan zakat mal, sodakoh, infak gedung, panti asuhan untuk Muhammadiyah Purworejo sekitar Rp882.475.900 sedangkan untuk zakat fitrah kurang lebih 10 ton beras dan pendistribusiannya sudah ada agenda dan data,” jelas Pujiono.

Jumari Imam selaku khatib shalat Idul Fitri 1444 H mengatakan bahwa setiap orang yang sudah menuntaskan ibadah puasa selama satu bulan, semestinya akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi serta bisa mengendalikan diri. 

“Maka orang tersebut akan bisa hidup untuk berjuang, berkorban dan bermakna kepada sesama. Jadi kebermaknaan hidup itu tergantung pada kesanggupan kita untuk berkorban dan berjuang bagi orang lain,” ungkapnya.

“Kalau Muhammadiyah dengan pendekatan hisab hakiki wujudulhilal.  Itu tidak tergantung berapa derajat posisi bulan.  Kalau memang sudah muncul berarti tanggal sudah masuk dan kalau ada yang mempunyai pendekatan lain, kami menghargainya,” ujarnya.

“Pesan untuk masyarakat Purworejo khususnya umat Islam untuk senantiasa meningkatkan  kecerdasan dan ilmunya karena kalau orang cerdas mudah untuk menghargai orang lain maka kedamaian akan mudah tercipta, kuncinya adalah peningkatan kualitas pendidikan masyarakat,” pungkasnya.

Reporter: Evie

Editor: redaksi

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*