Nenek Renta di Mulyasari Subang Telantar, Tempati Lahan Kosong Keadaan Kaki Patah

SUBANG(KM) – MAR (58 tahun) nenek pikun yang ngalami cacat kaki berjalan ‘ngengsod’ akibat tertabrak motor beberapa tahun silam.

Suami bernama Awing sudah meninggal dunia dan sekarang nenek Mar terlantar tanpa memiliki rumah dan menempati lahan kosong dekat Kantor Desa Mulyasari Dusun Baru RT.02, RW. 08 Kecamatan Pemanukan, Subang, Sabtu (15/4).

Ia bersama almarhum suami datang ke Pemanukan sejak tahun 1982 berasal dari Lamongan ini pernah berjualan pecel lele, mengontrak rumah, tidak memiliki anak maupun saudara.

Sekarang ini keadaan pikun, bila ditanya sering tidak ‘nyambung’ sehingga keadaan sangat memperhatinkan.

Kepala Desa Mulyasari mengatakan ia butuh perhatian Dinas Sosial maupun Kemensos Republik Indonesia.

Menurutnya, Staf Desa Bagian Kesra Suhartono mengatakan selalu memberi bantuan seperti kasur lantai dan dana bantuan BLT desa.

“Diserahkan ke sipenerima tukang warung untuk membantu memasak kebutuhan makan nenek Mar,” terangnya.

Selama ini pihak desa upayakan bagaimana agar nenek Mar siap untuk dipulangkan ke daerah asalnya namun bingung harus kemana bawa untuk ngantar ke Lamongan.

“Tidak mungkin dilepaskan ke jalan sebab sama sekali tidak memiliki legalitas yang jelas, kartu penduduk maupun kartu keluarga (KK),” kata Hasanuddin Masawi.

Tempat yang sekarang dihuni adalah milik almarhum Hamid.

“Secara fisik ia tidak bisa berjalan normal dan pikun. Jadi harapan pemerintah setempat mohon ditindaklanjuti lanjuti oleh Dinas Sosial,” kata Suhartono.

Reporter: Arifin S

Editor: red

Advertisement
Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


%d bloggers like this: