Warga Walantaka Serang Tolak Pembangunan Peternakan Ayam Broiler
SERANG (KM) – Pemerintah Daerah Kota Serang dituding enggan menanggapi pengaduan warga Kelurahan Pasuluhan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, yang menolak keras pembangunan peternakan ayam broiler di wilayahnya, lantaran tidak memberikan keputusan agar peternakan itu segera ditutup.
Berita Acara Pemeriksaan pengawasan perizinan berusaha di Kota Serang terdapat dalam Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Nomor 503/1495-BAP/DPMPTSP/2022 menyebutkan antara lain bahwa kegiatan usaha peternakan di lokasi tersebut masih tahap pembangunan dan belum beroperasi, ditemukan ada beberapa unit kandang yang sudah terbangun namun belum terisi ternak ayam.
Dari keterangan salah satu pegawai perusahaan, pihaknya tidak bisa menunjukan terkait kepemilikan dokumen perizinan yang sudah dimiliki dan luas lahan untuk lokasi kegiatan peternakan lebih dari satu hektar.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, diduga kegiatan tersebut merupakan perusahaan besar yang akan menjalankan kegiatan usaha peternakan dengan kepasitas ternak lebih dari 20.000 ekor ayam dengan jumlah pegawai di atas 20 orang.
Selain itu, kegiatan pengembangan yang sedang dilaksanakan belum mengantongi izin yang diterbitkan oleh lembaga OSS maupun dari Pemerintah Kota Serang.
Ketua Litbang Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organisasi Masyarakat Laskar Pendekar Banten Sejati (LAPBAS) Indonesia Ubay menyayangkan lambannya penegakkan aturan oleh Pemkot Serang.
“Menangani dugaan peternakan besar yang jelas-jelas di luar zonasi tata ruang Kota Serang diduga Pemkot Serang mengulur waktu dengan sengaja,” ucapnya, Senin 19/9.
“Kepercayaan masyarakat yang mulai hilang dan berpotensi berpikir sendiri menjadi tanggung jawab Pemkot dengan membiarkan masalah ini berlarut-berlarut dan mengembun. Kami menyoroti penanganan dari Pemkot Serang diduga tidak serius, tidak adanya kepastian penegakan hukum,” ujarnya.
“Sangat memungkinkan kami akan bergabung beberapa lembaga elemen masyarakat turun menggelar aksi massa,” tutupnya.
Reporter : Ade irawan
Editor: Red1
Leave a comment