Kantor Desa Citeureup Banjir, Aktivis Tuding Pemkab Bogor Lamban Tangani Aduan Masyarakat

BOGOR (KM) – Pemerintah Kabupaten Bogor dinilai lamban dalam menangani masalah aduan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup. Hal tersebut disampaikan oleh Ali Taufan Vinaya selaku Koordinator Tim Advokasi dari Forum Relawan Demokrasi Kabupaten Bogor kepada KM, Sabtu 20/10.

“Kebanjiran yang menimpa kantor Desa Citeureup hari ini Sabtu 30/10 adalah salah satu bukti ambannya Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mengambil langkah,” ujarnya.

“Persoalan mengenai masalah Citeureup itu sudah disampaikan dari jauh-jauh hari. Tanggal 12 Oktober, kita sudah melakukan audiensi yang diterima langsung oleh Asda Ekbang Pak Nuradi mengenai masalah sampah, air yang masuk ke pemukiman warga, jalan yang beralih fungsi menjadi auning, pasar yang kumuh, semuanya sudah kita sampaikan, tapi tidak ada tindak lanjut dari Pemkab Bogor, masa harus menunggu korban dan menimbulkan kerugian dulu baru bergerak?” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Citeureup, Marwan Hermawan saat dihubungi media membenarkan kejadian banjirnya kantor kepala desa.

“Air masuk ke seluruh ruangan, pada saat kejadian saya sendiri sedang berada di rumah, karena hari ini hari Sabtu, tidak ada kegiatan. Saya mendapatkan kabar dari staf desa, dan saya instruksikan kepada seluruh jajaran ketua lingkungan untuk datang ke kantor desa membersihkan kantor,” jelasnya.

Marwan pun mengaku sangat menyayangkan hal tersebut sampai terjadi.

Menanggapi kejadian tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudi Susmanto sangat menyesalkan kejadian tersebut. Rudi menyatakan akan memantau langsung rekomendasi Dewan yang dihasilkan dari pertemuan yang dilakukan pada Jumat kemarin.

“Apabila ada SKPD yang tidak sigap dan tidak serius dalam melaksanakan rekomendasi dari hasil audiensi kemarin, aaya akan buat laporan langsung,” tegas Politisi Gerindra tersebut.

Reporter: Heri
Editor: Sudrajat