Sambutan Hangat Wakil Wali Kota Bogor Hilangkan Kekecewaan Atlet Disabilitas Eman 25

Muhammad Hilman alias Eman 25, atlet olahraga disabilitas saat berdikusi dengan Wakil Wali Kota Bogor, Jumat 5/2/2021 (dok. KM)
Muhammad Hilman alias Eman 25, atlet olahraga disabilitas saat berdikusi dengan Wakil Wali Kota Bogor, Jumat 5/2/2021 (dok. KM)

BOGOR (KM) – Sambutan hangat Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim meredakan rasa kecewa yang sangat mendalam dari seorang atlet olahraga berkebutuhan khusus (disabilitas) Muhammad Hilman.

Pria berusia 21 tahun kelahiran Kota Bogor dengan kebutuhan khusus yang akrab disapa “Eman 25” merupakan seorang atlet yang telah meraih Juara I piala Presiden olahraga disabilitas cabang menembak tahun 2020. Namun, sayangnya, predikat juara yang diraihnya bukan mewakili Kota Bogor. Eman 25 meraih juara dengan membawa nama Kabupaten Bekasi.

“Ini jadi catatan dan perjalanan hidup saya, dengan berlatih secara rutin dan serius selama sekitar tiga tahun ke belakang di Kota Bogor, namun saya tidak masuk tercatat sebagai peserta dalam beberapa kejuaraan lokal yang ada,” ungkap Eman usai berdialog dengan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, Jumat 5/2.

“Ya dalam kesempatan diskusi bersama Wakil Wali Kota hari ini, saya hanya menyampaikan bahwa ada sesuatu yang kurang baik dalam pengurusan para atlet disabilitas, dan tidak serius,” tambah Eman.

Eman juga mengatakan, seperti yang terjadi pada dirinya, niat dan hati ingin mengangkat cabang olahraga disabilitas Kota Bogor, “tetapi tidak sama sekali ada penilaian dan perhatian serius dengan keterampilan yang saya miliki serta upaya keras latihan selama di Kota Bogor.”

“Ya faktanya, dengan tidak dilirik maupun tidak dinilai layak untuk ikut kejuaraan atas nama Kota Bogor, Pemerintah Kabupaten Bekasi, dengan pelatih pensiunan Kopassus bernama Maulidi, justru memberikan saya kesempatan yang baik untuk tampil dalam kejuaraan tingkat nasional, hingga mendapat juara I,” jelas Eman.

Eman pun mengaku “sangat kecewa dan sedih” lantaran harus berjuang dalam kejuaraan bukan atas nama kota kelahiran sendiri. “Tapi itulah perjalanan dan kenyataan yang ada, harus saya ambil hikmahnya,” katanya.

“Hingga kecewa itupun hilang hari ini, sambutan dan diskusi Wakil Wali Kota Bogor, dengan humanis memberikan makna-makna dengan apa yang menjadi kecewa saya dengan Kota Bogor,” ujar Eman.

Menurut Eman, yang ia sampaikan kepada Dedie merupakan masukan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor agar lebih serius dalam memperhatikan para atlet cabang disabilitas. “Jika dengan serius akan lebih cermat dalam melihat potensi-potensi para atletnya,” pungkas Eman.

Di tempat yang sama Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim dengan bangga mengapresiasi apa yang telah diraih Eman dalam kejuaraan menembak piala Presiden cabang disabilitas. “Ya walaupun tidak membawa nama Kota Bogor, Eman adalah putra terbaik dari Kota Bogor, hingga dapat meraih juara I,” ujar Dedie.

“Perjalanan yang disampaikan Eman ini juga menjadi catatan kami dari Pemkot Bogor untuk terus serius dalam memperhatikan talenta-talenta atlet olahraga cabang disabilitas,” ungkap Dedie saat dialog.

Dedie juga menyampaikan, selain menjadi catatan dan masukan untuk pihaknya, ini juga suatu bentuk perjalanan hidup dari seorang Eman. “Ya saat tidak mendapat kesempatan atas nama Kota Bogor, Eman dapat meraih juara di kota lain, itu menjadi makna tersendiri bagi seorang Eman yang memang asli Kota Bogor,” tuturnya.

” Tentunya, ini juga menjadi masukan dan akan segera memonitor kepengurusan di organisasi-organisasi olahraga cabang disabilitas di Kota Bogor, jika lebih serius akan sangat banyak kemungkinan adanya talenta-talenta atlet olahraga cabang disabilitas.”

“Banyak juga masukan dan diskusi bersama Eman ini, yang menjadi perhatian kami nanti ke depan untuk para penyandang disabilitas yang ada di Kota Bogor. Saya sekali lagi sangat apresiasi kepada Eman, yang sangat mencintai Kota Bogor ini,” tutup Dedie.

Reporter: Ki Medi
Editor: HJA

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*