Wakil Wali Kota Bogor Pimpin Panen Sayur “Urban Farming” di Warban Bondongan

BOGOR (KM) – Puluhan ikat sayur bayam hasil panen urban farming di Kampung Warung Bandrek (Warban) RT 05 RW 05, Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, dipetik langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, Jumat 18/12.
Panen sayur kali kedua sejak dimulainya urban farming di Kampung Warban ini hanya memanfaatkan lahan terbatas berupa tembok pembatas rumah sepanjang kurang lebih 200 meter. Meski begitu, hasil panen sayur bayam organik ini dapat dirasakan masyarakat karena dibagikan gratis.
“Hari ini panen sayur bayam dari kegiatan ‘Bogor Berkebun’ bekerjasama dengan Grup Astra Bogor,” ujar Dedie.
Dedie mengatakan, lewat urban farming di Warban ini pihaknya melihat bagaimana masyarakat bisa mengolah dan memanfaatkan lahan yang terbatas yang hasilnya bisa dinikmati masyarakat. Apalagi, menurutnya, di masa pandemi covid-19 yang penuh tantangan dan kesulitan ekonomi, hasil panen ini bisa membantu suplai makanan bergizi bagi warga.
“Kegiatan ini juga bisa memotivasi yang lain untuk melakukan kegiatan serupa tanpa menunggu uluran tangan CSR. Intinya ini sebagai contoh bagaimana pemanfaatan lahan sempit bisa menghasilkan. Saya ucapkan terima kasih kepada Grup Astra Bogor yang sudah ikut serta turun tangan,” jelas Dedie.
Koordinator Grup Astra Bogor Ekki Primanda Ramadhan mengatakan, Kampung Berseri Astra (KBA) merupakan program Astra Internasional yang komitmennya bersinergi dengan pemerintah, termasuk di Kampung Warban.
Sejak memulai kerja sama Oktober lalu, pihaknya melakukan pendampingan kepada warga, termasuk membantu kebutuhan warga di urban farming ini seperti polybag, rak, bibit hingga pengairan.
“Semua biayanya kami anggarkan tapi utamanya melakukan pendampingan karena yang penting urban farming ini ada manfaatnya buat warga,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya tidak mengharapkan feedback apapun, karena ini merupakan visi misi Astra berkembang bersama di areanya. Sebaliknya, pihaknya akan menjadikan Warban sebagai kampung produktif atau wisata agar mempunyai nilai ekonomis dan bisa menambah pendapatan warga.
“Rencana kami turut didukung Lurah Bondongan. Dan program ini timeline-nya sampai lima tahun, jadi setelah lima tahun harapannya Kampung Warban menjadi kampung mandiri,” terang Ekki.
Sementara itu, salah satu pengurus urban farming Kampung Warban, Yehezkiel mengatakan, dalam melakukan perawatan sayur, pihaknya melakukan penyiraman setiap sore. Penyiraman pun akan lebih dahulu melihat apakah tanaman masih lembab atau tidak, mengingat jika terlalu lembab akar menjadi rusak.
Ia pun mengaku tanaman tidak memakai pupuk kimia, dan hanya mencampur tanah, sekam bakar dan sekam belum dibakar.
“Panen pertama kali itu selada dan sawi, dan panen kedua ini bayam, hasilnya cukup bagus walaupun jumlahnya belum terlalu banyak, tapi cukup untuk dibagikan gratis dengan memprioritaskan mereka yang mempunyai anak agar bisa makan sayur,” pungkasnya.
Reporter: ddy
Editor: HJA
Leave a comment