Kejari Kota Bogor Musnahkan BB dari Ratusan Kasus, Dari Narkoba hingga Sajam

Pemusnahan Barang Bukti Hasil Tindak Kejahatan Di Kejaksaan Negeri Kota Bogor, Kamis 23/7/2020 (dok. KM)
Pemusnahan Barang Bukti Hasil Tindak Kejahatan Di Kejaksaan Negeri Kota Bogor, Kamis 23/7/2020 (dok. KM)

BOGOR (KM) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bogor melakukan pemusnahan barang bukti dari hasil 112 perkara kejahatan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap atau inkracht di halaman Kantor Kejari Kota Bogor, Kamis 23/7.

Barang bukti yang dimusnahkan seperti uang palsu, narkotika, paracetamol palsu, senjata tajam (sajam) dan gawai merupakan barang bukti yang sudah dikumpulkan sejak Desember 2019 sampai Juni 2020.

“Karena situasi covid-19 saat ini, jadi kami gelar acara pemusnahan ini secara sederhana disaksikan Sekretaris Daerah Kota Bogor selaku Ketua BNN Kota Bogor,” ujar Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bogor, Bambang Sutrisna.

Bambang mengatakan, barang bukti sajam ini berasal dari tawuran antar SMA beberapa waktu lalu. Pada saat itu pihaknya langsung memberikan pemahaman kepada siswa terkait hukum membawa sajam merupakan bentuk pelanggaran pasal 2 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

“Sebelum pandemi covid-19 juga Kejaksaan sudah masuk ke sekolah untuk memberi edukasi dan pemahaman kepada siswa-siswi tak hanya soal pelanggaran sajam, juga tentang bahaya narkoba,” ujar Bambang.

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mengatakan, dari pemusnahan barang bukti ini ada dua hal yang didapat. “Yakni keseriusan Aparat Penegak Hukum dari kejaksaan dan kepolisian dalam penanganan narkoba, dan tawuran sekaligus memberikan edukasi ke masyarakat di tengah kondisi pandemi covid-19,” ujarnya.

Ade menambahkan, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bogor saat ini sedang melakukan koordinasi dan kolaborasi untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) Narkoba di tingkat Kecamatan. Satgas ini bisa berisi dari kalangan kepolisian, kejaksaan, aparat wilayah termasuk Tim Penggerak PKK. Satgas ini juga sekaligus menjadi agen dalam menyampaikan edukasi, mempersempit peredaran narkoba dan melaporkan kondisi di lapangan.

“Saya sudah sebar surat ke kecamatan, semoga Agustus sudah punya tim Satgas tingkat Kecamatan,” pungkas Ade.

Reporter: ddy
Editor: HJA

Advertisement
Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


%d bloggers like this: