Rapat PAW KONI Kebumen Singgung Soal Bonus Atlit

Pelantikan Pengurus Antar Waktu (PAW) Komite Olah Raga Nasional (KONI) Kabupaten Kebumen periode 2018-2020 oleh Ketua KONI Jawa Tengah Subroto di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen 28/11/2018
Pelantikan Pengurus Antar Waktu (PAW) Komite Olah Raga Nasional (KONI) Kabupaten Kebumen periode 2018-2020 oleh Ketua KONI Jawa Tengah Subroto di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen 28/11/2018

KEBUMEN (KM) – Pergantian pengurus antar waktu (PAW) Komite Olah Raga Nasional (KONI) Kabupaten Kebumen periode 2018-2020 dilantik oleh Ketua KONI Jawa Tengah Brigjen TNI (Purn) Subroto di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen Rabu lalu 28/11.

Ketua KONI Kebumen yang dilantik adalah Sri Hartanto, menggantikan AKM yang tersandung kasus hukum sedangkan jajaran kepengurusan lainnya masih tetap. Sebelumnya, pada Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (MUSORKABLUB) tanggal 15 Mei 2018 lalu Sri Hartanto sudah terpilih secara aklamasi. Namun hingga pelaksanaan Porprov Jawa Tengah yang digelar Oktober lalu belum juga dilakukan pelantikan.

Sebelumnya, dikutip dari laman Humas Kabupaten Kebumen https://bag-humas.kebumenkab.go.id/web/read/recent/wakil-bupati-kebumen-lepas-kontingen-atlet-porprov-jateng, dilaporkan bahwa pemerintah akan memberikan bonus sebesar lebih dari Rp100 juta bagi para atlit yang berprestasi.

“Akan kita berikan pada triwulan terakhir tahun ini. Diberikan kepada semua atlet peraih medali, baik emas, perunggu maupun perak,” kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kebumen Azam Fatoni.

Azam berharap, dengan bonus yang telah disiapkan dapat menambah semangat semangat para atlet dalam berlaga pada Porprov di Surakarta.

Salah satu perwakilan KONI Kebumen yang hadir pada PAW kemarin mengungkap bahwa Pemkab belum dapat memberikan bonus tersebut.

“Persiapan sudah dilakukan tetapi pada anggaran perubahan tidak disetujui sehingga kami tidak bisa memberikan bonus atlit. Jadi bonus baru akan diusulkan pada anggaran tahun 2019, jika disetujui baru akan diberikan,” katanya.

Ketua KONI Jawa Tengah Brigjen TNI (Purn) Subroto mengatakan pemilihan atlit sangat selektif.

“Atlit terpilih Pekan Olahraga Nasional (PON) berdasar dari hasil Porprov dan difasilitasi pembinaan dan latihan secara intensif dan berlatih selama 8 bulan dengan rincian untuk 4 bulan sentralisasi dan akan seleksi ulang dengan saingannya adalah melalui Pra PON akan dilihat hasilnya,” paparnya.

“Pada tahun 2020 akan dilakukan sentralisasi dan pelatihnya juga akan mengikuti sentralisasi juga maka pelatih akan membuat program latihan dan tiap bulan akan membuat evaluasi sehingga kalau tidak menunjukkan peningkatan maka saya ganti,” lanjutnya

“Saya menggunakan sistem degradasi. Contoh saya akan memberikan anggaran untuk atlit sebanyak 3 juta per bulan untuk pembinaan prestasi. Misalnya untuk atlit lari 100 meter. Jika pada awalnya menempuh waktu misal 10,5 detik. Jika pada 3 bulan hasilnya meningkat 10,2 detik maka pelatihan akan lanjut tetapi kalau hasilnya 10,7 detik atau tidak meningkat maka akan degradasi. Begitu juga dengan pelatihnya. Intinya kalau tidak bisa menaikkan prestasi maka akan diganti. Jadi teknisnya sederhana yang penting angkanya menunjukkan peningkatan,” tegasnya.

“Kalau di luar seperti Korea tidak ada bonus maka diberi insentif yang diberikan setiap bulan tetapi jika mengalami penurunan prestasi maka insentif akan berhenti. Jadi motivasinya dititikberatkan pada prestasi, bukan semata-mata bonus. Yang dikejar adalah insentif yang bisa mendorong atau memotivasi atlit,” katanya.

Menurut Ketua KONI Jawa Tengah tersebut perkembangan olahraga di Kebumen cukup menggeliat dan mengalami perkembangan dan ini erat hubungannya dengan tanggung jawab dan kepesertaan Kabupaten dalam ajang olahraga seperti Porprov tersebut.

Wakil Ketua 1 KONI Kabupaten Kebumen Wiji Sasongko mengatakan perihal angggaran KONI.

“Untuk menjadi ketua harus mau nombok anggaran dulu untuk membiayai semua rencana dan program yang harus dijalankan. Dan akan diganti jika anggaran sudah turun dari Pemerintah Kabupaten,” katanya.

“Hibah diberikan dari anggaran Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata kepada KONI untuk anggaran semua cabang olahraga. Dan menyinggung soal bonus itu wajib diberikan tetapi tidak harus dalam bentuk uang atau namun bisa dalam bentuk pembinaan, beasiswa atau dijadikan sebagai pegawai. Ini untuk masa depan atlit,” terangnya.

Pelatih cabang tinju Ady Nery berharap masa depan atlit dapat diperhatikan.

“Kami berharap ada dukungan atau tali asih untuk atlit yang mendapatkan medali pada Porprov kemarin yang telah berjuang dengan luar biasa. Dan dengan pelantikan KONI ini berharap kepengurusan akan lebih baik dan juga pemerintah daerah juga harus fokus pada olahraga yang berprestasi. Maka pemerintah daerah jangan segan untuk bertatap muka dengan KONI dan para atlit/olahragawan yang selama ini belum pernah ada pertemuan. Karena prestasi olahraga menjadi salah satu tolok ukur Kabupaten tersebut disegani atau tidak,” katanya.

Salah satu atlit peraih perunggu cabang tinju Brian Aldi mengaku senang dengan adanya insentif.
“Saya tahu olah aga ini dari teman di alun-alun dan ada yang ajak saya untuk bergabung dalam tinju. Dan katanya kalau menang ada tawaran untuk mendapatkan insentif antara lain sekolah dengan SPP gratis,” katanya.

Sebelumnya, pada Pekan Olahraga Provinsi Jawa Tengah yang digelar Oktober 2018 lalu, satu medali emas untuk Kebumen diraih oleh Fajar Pambudi dari cabor Yongmoodo kelas -80 putra. Sementara medali perak disumbangkan dari tim hoki putri, Hendara Juli Wantoro (judo putra kelas -66 kg), Ika Sartika (judo putri kelas +78 kg), Lili Kusmiati (judo putri kelas -63 kg), Miko Lianasmoro (taekwondo kelas -68 putra).

Medali perunggu diperoleh Rudy Irawan (judo kelas -73 kg putra), Mokhamad Farkhan (judo kelas -81 kg putra), Lisda Moris (judo kelas -52 kg putri),Rizky Nur A (judo kelas -78 kg putri), Muhammad Najiyullah (taekwondo poomsae individu putra), Septi Maimunah (yongmoodo kelas -60 kg putri), Adi Ramli Sidiq (atletik nomor 100 meter putra) serta satu medali perunggu dari cabor pentaque.

Perolehan medali Pekan Olah Raga Provinsi Jawa Tengah XV/2018 Surakarta menurut laman konijateng.org menempatkan peringkat 1 Kota Semarang dengan 68 emas, 46 perak dan 165 perunggu, peringkat 2 Kota Surakarta dengan 42 emas, 39 perak dan 134 perunggu dan peringkat 3 Kabupaten Banyumas dengan 30 emas, 25 perak dan 90 perunggu. Sedangkan Kabupaten Kebumen berada di peringkat 35 dari 35 kabupaten/kota dengan 1 medali emas, 8 perak dan 14 perunggu.

Reporter: Evie
Editor: HJA

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*