Pastikan Harga Komoditas di Pasar Stabil, Presiden: “Jangan Teriak Harga Naik, Nanti Pedagang Marah!”

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perdagangan, Wali Kota Tangerang dan Bupati Tangerang menggunakan motor ke pasar tradisional Pasar Anyar Kota Tangerang, Minggu 3/11/2018 (dok. Setpres)
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perdagangan, Wali Kota Tangerang dan Bupati Tangerang menggunakan motor ke pasar tradisional Pasar Anyar Kota Tangerang, Minggu 3/11/2018 (dok. Setpres)

TANGERANG (KM) – Presiden Joko Widodo blusukan ke Pasar Anyar, Kota Tangerang, Minggu 4/11. Kali ini Presiden mengendarai sepeda motor custom miliknya, yakni Kawasaki W175 beraliran tracker dan berwarna dominan hijau, untuk meninjau pasar itu.

Minggu pagi, Jokowi bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Walikota Tangerang Arief Wismansyah dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengendarai sepeda motor dari sekitar Jalan M.H. Thamrin, Tangerang.

Di sepanjang jalan, tak sedikit masyarakat yang antusias menyapa dan Presiden pun membalas sapaan mereka dengan melambaikan tangan dan melemparkan senyuman.

Setibanya di pasar, sekitar pukul 06.33 WIB, kedatangan Presiden disambut riuh para pedagang dan pembeli. Mereka langsung mengerubuti Presiden untuk bersalaman dan berswafoto.

Presiden Jokowi kemudian berjalan ke dalam pasar untuk mengunjungi para pedagang antara lain sayuran, buah-buahan, ayam, telur hingga daging. Di setiap lapak pedagang yang dikunjungi, ia berbincang dengan para pedagang dan bertanya kondisi harga di pasar.

“Yang pertama kita kan ada angka inflasi rendah di bawah 3,5 (persen), saya ingin cek di lapangan. Sama enggak? Setelah cek semua stabil,” kata Presiden selepas peninjauan.

Berdasarkan pengamatan Jokowi, beberapa komoditas di pasar harganya stabil. Beberapa bahkan mengalami penurunan, misalnya telur dari Rp 30 ribu per kilogram menjadi Rp 20 sampai Rp 22 ribu per kilogram. Harga beras bervariasi antara Rp 8 ribu sampai Rp 12 ribu, tergantung kualitas. Sementara tempe harganya stabil di Rp 5 ribu.

“Beli semuanya. Beli petai, tempe, tahu, ikan. Daging Rp 120 ribu. Melinjo, cabai Rp 30 ribu, padahal kalau naik bisa Rp 80 ribu,” lanjutnya.

Menurut Presiden, fluktuasi harga di pasar adalah hal yang biasa. Ia pun berharap tidak ada pihak-pihak yang mengatakan hal yang sebaliknya dengan kondisi harga sebenarnya di pasar.

“Nanti pedagang pasar marah, semua harga stabil enggak berubah. Banyak yang turun, satu dua naik, fluktuatif biasa. Daging naik dikit, telur turun, biasa. Jangan teriak di pasar naik, pedagang pasar marah enggak ada yang beli iya ndak? Malah datang ke mal, supermarket. Jadi kalau ke pasar liat fakta yang ada, harga sampaikan apa adanya,” imbuhnya.

Presiden menuturkan, selain harga yang paling penting adalah kondisi pasar yang harus tertata, bersih, tidak becek, tidak bau dan memiliki tempat parkir. Dengan demikian, pasar tradisional bisa tetap bersaing dengan supermarket.

“Sudah sepakat dengan Walikota (Tangerang) tahun depan akan kami revitalisasi. Nanti pembagian (pembiayaan) pusat dan daerah,” ujarnya.

Selesai meninjau dan berinteraksi dengan pedagang dan pembeli di Pasar Anyar Kota Tangerang, Presiden meninggalkan lokasi dengan berkendara sepeda motor kembali dan melanjutkan perjalanan ke agenda kerja berikutnya.

Reporter: Marsono Rh

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*