“Festival de Krakal 1905” Gali Potensi Wisata Kebumen Semaksimal Mungkin

Tampilan pintu masuk Pemandian Air Panas Krakal di Krakal Alian Kebumen tempat Festival de Krakal berlangsung pada hari Minggu 11/11/2018 (dok. KM)
Tampilan pintu masuk Pemandian Air Panas Krakal di Krakal Alian Kebumen tempat Festival de Krakal berlangsung pada hari Minggu 11/11/2018 (dok. KM)

KEBUMEN (KM)Festival de Krakal 1905 diselenggarakan di kawasan pemandian air panas di Krakal, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, Minggu 11/11. Ketua Panitia Festival de Krakal Usman Abdi mengatakan bahwa tujuan festival ini antara lain untuk mendongkrak wisata.

“Dulu saya SMA sambil menjadi kuli pasar tapi alhamdulillah sekarang saya sudah pensiun dengan syukur alhamdulillah bisa membantu menyelenggarakan festival seperti ini,” katanya.

“Kami miris dengan keadaan Kebumen yang katanya slogannya Kebumen Beriman tetapi masih ada orang-orang yang menggunakan narkoba, banyak yang mengidap AIDS karena pergaulan bebas dan banyak pula lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT),” tuturnya.

“Belum lagi masalah selesai bahwa Kebumen masih digolongkan dalam daerah tertinggal, daerah yang miskin empat besar di Jawa Tengah. Apa benar Kebumen itu miskin sehingga rakyatnya tidak bisa membeli dengan harga terjangkau atau apa karena harganya yang terlalu tinggi?” lanjutnya.

“Tujuan dari Festival de Krakal ini setidaknya ingin memajukan pariwisata. Dengan banyaknya turis yang berkunjung maka roda perekonomian akan bergerak, pedagang kecil nafkahnya bisa bertambah, hunian hotel makin ramai. Intinya untuk menggali potensi wisata semaksimal mungkin. Memang kami resah dengan fenomena Kebumen akhir-akhir ini,” ungkapnya.

“Kami juga berterima kasih atas apresiasi semua pihak dan pemberian rekor ORI di festival ini,” katanya.

Kepala Dinas Per Dispermades Jawa Tengah Amirudin memberikan apresiasi atas festival ini yang turut “melestarikan budaya leluhur kita”.

“Dan kegiatan ini adalah meneruskan budaya yang sudah ada untuk memberikan semangat atau memotivasi generasi muda untuk mengikuti nenek moyang kita memiliki kebiasaan yang baik dari sisi budaya. Inilah bagian dari cara kita dengan menyatu dan melepas sekat dari antar masyarakat dengan berkumpul dalam kegiatan seperti ini,” katanya.

Kegiatan ini makin menarik dengan penampilan Brigjen Pol. Victor Pudjiadi, staf ahli BNN Pusat untuk sosialisasi anti narkotika, anti korupsi dan bela negara dengan berbagai atraksi yang memukau dan menarik. Atraksi ini dimaksudkan agar masyarakat tidak berani mendekati narkotika dan obat terlarang yang akan membuat sengsara bukan hanya dirinya tetapi keluarga bahkan anak dan cucunya yang harus menanggung malu akibat dampak negatif narkoba. Begitu pula akibat dari korupsi yang membuat rakyat makin miskin.

Reporter: Evie
Editor: HJA

 

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*