Buwas: “Bulog Boleh Menolak Impor”

Kepala BNN Komjen Budi Waseso
Kepala BNN Komjen Budi Waseso, Oktober 2015

JAKARTA (KM) – Direktur Bulog Budi Waseso menyatakan bahwa impor beras tidak boleh “berdasarkan perkiraan”.

“Kita harus bisa menghitung, kapan musim panen, kapan musim tanam, kapan ada bencana, kapan ada musibah, dan lain sebagainya. Kita harus bisa memprediksi,” ujar Buwas kepada wartawan usai RDP dengan Komisi IV DPR RI, Rabu 23/5 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

“Maka dengan demikian kita tahu persis hasil pertanian padi kita itu berapa banyak. Untuk produksi pertanian beras, kalau kita bandingkan dengan jumlah penduduk kita yang mengkonsumsi beras, ada jaminan. Karena harus ada hitungan pasti bahwa kebutuhan masyarakat kita per hari, per bulan, sampai per tahun, bisa kita kalkulasi, maka Bulog akan menyediakan beras sebagai stok, kita berangkatnya dari situ,” tegasnya.

“Jadi dengan adanya hitungan,kita bisa kalkulasi apakah kita perlu impor atau tidak,” sambung mantan kepala BNN itu.

Buwas pun berharap nanti pihaknya bisa bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, Perdagangan, Kehutanan, Mendagri, Koperasi, dan Perindustrian.

“Karena selama ini kan punya data sendiri-sendiri, jadi menurutnya, harus ada satu data yang benar untuk dijadikan pedoman bagi semua. Kalau semua ada data yang benar kita mengacu ke situ,” pungkasnya.

“Nah itu yang sedang kita bangun.
Bulog pelaksana,jadi boleh menolak impor,tentunya dengan alasan yang jelas,” tambahnya.

“Setidaknya kita bisa menunda impor tadi dengan kita mengevaluasi.
Jadi kita itu bekerja dengan sistem, jangan asal-asalan,” tutupnya.

Reporter: Indra Falmigo
Editor: HJA

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*