Tekan Angka Kematian Bayi, Bima Arya Akan Terapkan Perwali Tentang ASI Eksklusif

Calon Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto saat menggendong bayi warga Semplak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor (Dok. KM)
Calon Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto saat menggendong bayi warga Semplak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor (Dok. KM)

BOGOR (KM) – Calon Walikota Bogor nomor urut 3 hari ini kembali menggelar gerilya ke sejumlah RW di Kelurahan Semplak, Bogor Barat, Kamis (5/4/2018). Selain meninjau sejumlah infrastruktur dan program-program pemerintah, dalam kesempatan tersebut Bima Arya juga terlihat senang ketika menjumpai anak-anak, khususnya bayi.

Dari pantauan, Bima Arya memulai gerilya sekira jam 14.30 WIB di Kampung Semplak Serempet, RT 03 / RW 05. Sepanjang gang yang dilaluinya, Bima menjumpai cukup banyak bayi. Sang ibu yang tak mau melewatkan momen itu meminta walikota petahana itu untuk menggendongnya untuk diabadikan melalui ponsel.

Bima Arya pun mengajak para kaum ibu, khususnya yang memiliki bayi, untuk memberikan ASI eksklusif. “Kalau bisa sampai usia bayi dua tahun,” ujar pria kelahiran Bogor, 17 Desember 1972 itu.

Menurut Bima, tidak ada asupan yang lebih baik untuk bayi selain ASI. Air susu yang diproduksi secara alami oleh tubuh ini memiliki kandungan nutrisi yang penting bagi tumbuh kembang bayi seperti vitamin, protein dan lemak.

“Jangan kasih susu formula dulu ya, Bu. Bentuk ASI lebih mudah dicerna ketimbang susu formula,” kata Bima Arya yang berpasangan dengan mantan pejabat KPK, Dedie Rachim itu dalam Pilwalkot Bogor 2018.

Lebih lanjut Bima menyatakan, produksi ASI yang tidak mencukupi merupakan penyebab paling sering dari kegagalan ibu menyusui. Hambatannya pun banyak, salah satunya karena sang ibu bekerja.

“Belum semua ibu mampu meberikan ASI eksklusif. Pemberian susu formula memiliki dampak negatif bagi tumbuh kembang bayi. Bisa juga ke depannya diatur oleh Peraturan Walikota (Perwali) tentang ASI Eksklusif,” terangnya.

Perwali ASI Eksklusif, kata Bima, akan menjadi payung hukum agar pemberian ASI kepada bayi dapat dilakukan secara optimal. “Sosialisasi kepada masyarakat harus diintensifkan. Selain ada Dinas Kesehatan, juga ada Tim Penggerak PKK hingga majelis taklim yang bisa digerakkan untuk mensosialisasikan pentingnya ASI ini,” kata dia.

Sementara itu, Yane Ardian yang merupakan istri dari Bima Arya, menjelaskan bahwa perempuan profesi apapun yang memiliki bayi diharuskan memberikan ASI-nya minimal enam bulan. “Tujuan dari pemberian ASI ekslusif untuk mengurangi angka kematian bayi, dan mendorong lahirnya generasi yang sehat dan berkualitas. ASI memiliki dampak positif karena bisa membuat sistem kekebalan tubuh bayi lebih kuat, tulang bayi lebih kuat hingga hubungan ibu dan anak lebih kuat,” tandasnya.

Reporter: Dody
Editor: HJA

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*