PMK Daarut Tauhid, Program Unik Pesantren Binaan Aa Gym Bagi Warga Lansia
BANDUNG (KM) – Bulan Ramadhan telah datang menyapa kaum Muslimin, dengan beragam sambutan terhadap kedatangan bulan suci bagi umat Islam ini. Bagi kalangan santri dan ulama, Ramadhan menjadi momentum khusus untuk berbenah diri serta sebagai sarana peningkatan kualitas iman dan Islam guna menghadapi 11 bulan berikutnya. Hal ini disebabkan dengan semakin kuatnya pengaruh kemajuan jaman terhadap jiwa dan kultur setiap orang. “Jika tidak dipersiapkan, khawatir bisa terbawa arus negatif dan berdampak buruk bagi perjalanan hidupnya, ini yang perlu disikapi sejak dini,” ujar salah seorang pengajar di Pesantren Daarut Tauhid saat acara wisuda “Pesantren Masa Keemasan” atau PMK.
Program PMK merupakan satu diantara beberapa program pendidikan yang dikembangkan di lingkungan pesantren Daarut Tauhid yang dikomandoi KH. Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym, ulama ternama asal Bandung, Jawa Barat ini.
“PMK ini mungkin bisa dibilang sebagai program yang memiliki sisi unik di pesantren ini dan Alhamdulillah sudah memasuki angkatan ke-28 yang sedang diwisuda,” ungkap staf Humas Daarut Tauhid yang enggan menyebutkan namanya saat mengantar awak media KM menuju aula Daarul Hajj, tempat dilaksanakannya wisuda santri PMK.
” Sesuai namanya, PMK ini memang dikhususkan bagi siapa saja yang sudah berusia diatas 45 tahun dengan program mukim di pesantren ini selama 40 hari dan bagi alumni yang ingin memperdalam lagi ilmu agamanya bisa mengikuti PMK lanjutan dengan program mukim selama 14 hari, dan yang mengikuti dari luar negeri juga ada seperti dari Malaysia,” kata ustad Mumuh saat diwawancarai tim KM di sela kegiatan wisuda PMK angkatan ke 28 ini.
Saat ditanyakan mengenai isi kegiatan program PMK, ustad Mumuh yang juga mengepalai unit Daarut Tarbiyah ini kembali menjelaskan, “sudah disiapkan materi kegiatannya mulai dari akidah, fiqih ibadah, manajemen qolbu dan tahsin Al Quran, juga ada materi pembiasan lain.”
“Jadi silahkan saja bagi yang orangtuanya ingin mengikuti program PMK ini kami siap bantu,” pungkasnya di sesi akhir wawancara.
Reporter: Ajat, Gie
Editor: HJA
Saya berminat mengikuti PMK tapi apakah memang harus mondok, sementara suami saya belum berminat karena bekerja Trima kasih
Apakah dimungkinkan utk program yg 1 atau 2 minggu saja? karena sulit sekali bagi kami yg karyawan/i utk bisa cuti selama itu (40 hari), smtr kami ingin sekali mengikuti program tsb