Pedagang Asongan Sayangkan Penertiban Paksa oleh Security Jaya Ancol dengan Polisi dan TNI
JAKARTA (KM) – Penertiban yang dilakukan pengelola Ancol yakni PT. Jaya Ancol terhadap pedagang asongan melalui security yang dikawal Polisi dan TNI pada Rabu lalu (12/04/2017) menyisakan pilu tersendiri bagi para pedagang asongan.
Bagaimana tidak, hanya dengan berjualan, mereka para pedagang asongan yang terbiasa mengais rezeki di Taman Impian Jaya Ancol bisa memenuhi kebutuhan bagi keluarganya. Namun kini, semenjak penertiban itu terjadi, perekonomian mereka menjadi kian terpuruk.
Salah satu pedagang asongan yang namanya minta disembunyikan ketika ditemui kupasmerdeka.com di rumahnya mengungkapkan, “barang dagangan kami disita secara paksa, padahal barang tersebut merupakan modal saya mencari rezeki bagi anak istri, dan modal itupun dapat saya beli.”
“Susah mas, nasib orang kecil memang mungkin harus seperti ini kali mas. Buat sekedar makan aja susah sekarang mah mas. Padahal kami berdagang loh mas, bukan mencuri. Kami cari duit halal buat anak istri mas,” ungkapnya dengan nada lirih.
Di tempat berbeda, salah satu pedagang yang enggan namanya disebutkan mengaku sudah hampir 10 tahun dirinya menjadi pedagang asongan.
“Waktu itu, barang-barang dagangan saya dan dua termos diambil paksa ama security. Kalau kami ilegal, kami berharap pemerintah atau pengelola Ancol bisa memfasilitasi melegalkan kami,” pungkasnya.
Sementara itu, wakil ketua Kopeka (Komunitas Pedagang Kecil Ancol) Roni menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya para pedagang asongan merupakan putra asli wilayah Pasar Piting. “Hendaknya mereka diberikan kemudahan dalam mencari rezeki, ya diantaranya dengan melegalkan mereka,” terangnya.
Disinggung perampasan barang dagangan, Roni meminta agar pengelola Ancol bisa bijaksana dengan mengembalikan barang dagangan yang mereka rampas.
“Apa salahnya, mereka yang juga warga Negara Indonesia bisa diberikan kemudahan untuk ikut mengais rezeki. Dengan melakukan pendataan untuk melegalkan, saya rasa itu jauh lebih baik,” ungkapnya.
Dalam hal ini, Roni menambahkan, pemerintah agar ikut andil untuk mencari solusi agar para pedagang asongan tidak kehilangan mata pencaharian. “Jangan sampai nanti pengangguran menjasi bertambah, dan kemiskinan pun menjadi meningkat,” pungkasnya.
Reporter : Roni
Editor : KN
Leave a comment