HUT Kecamatan Selaawi Ke-33 Raih Rekor MURI untuk Sangkar Burung Terbesar Se-Asia

Meriahnya Festival Selaawi di Kabupaten Garut, Minggu 11/12 (dok. KM)
Meriahnya Festival Selaawi di Kabupaten Garut, Minggu 11/12 (dok. KM)
GARUT (KM) – Pembuatan sangkar burung terbesar menjadi salah satu tema pada hari ulang tahun Kecamatan Selaawi, kabupaten Garut, yang ke-33. Selama ini Selaawi memang dikenal sebagai daerah penghasil kerajinan bambu, salah satunya sangkar burung. Ketersediaan bahan baku bambu dan keterampilan warga dalam mengolahnya membuat usaha kerajinan bambu tumbuh subur di kecamatan tersebut.
Produk kerajinan bambu yang dihasilkan mengalami inovasi dari waktu ke waktu. Dari sangkar burung, peralatan dapur, hingga furnitur. Usaha kerajinan bambu menyebar di tujuh desa di Kecamatan Selaawi yaitu Desa Cigawir, Putra Jawa, Samida, Pelita Asih, Mekarsari, Selaawi, dan Desa Cirapuhan.
Pembuatan sangkar burung raksasa ini dilakukan di kawasan Desa Mekarsari. Setelah selesai, sangkar itu diarak oleh Muspika setempat sekaligus dipindahkan ke alun-alun Selaawi. Kini, sangkar itu menjadi tontonan warga yang penasaran ingin melihat secara langsung.
Festival Selaawi itu bahkan dihadiri perwakilan dari luar negeri. Disebutkan oleh pihak Event Organizer Festival Selaawi, Oki, ada beberapa utusan dari Eropa, Jepang, Vietnam serta negara lainya yang sudah menyatakan siap akan datang. Sejumlah menteri juga akan hadir.
Cecep Rukmana (41), salah seorang pengrajin sangkar burung di Selaawi, menyatakan selain untuk lebih memperkenalkan sangkar burung yang telah menjadi produk unggulan daerahnya, rencananya, pembuatan sangkar burung terbesar ini akan dilaporkan ke Museum Rekor Indonesia (MURI). Dikatakan Cecep, pembuatan sangkar burung terbesar ini memerlukan waktu 30 hari dengan melibatkan 20 orang pengrajin. Sangkar yang tingginya mencapai 7 meter lebih ini menghabiskan 203 batang bambu.
“Pembuatan sangkar ini perlu waktu 30 hari dengan melibatkan 20 orang perajin. Butuh 203 batang bambu untuk bisa membuat sangkar burung terbesar ini,” ujar Cecep di Alun-alun Selaawi, Minggu (11/12/2016).
Warga yang ikut meramaikan Festival Selaawi melihat pemenang rekor MURI untuk sangkar Burung terbesar, Minggu 11/12 (dok. KM)

Warga yang ikut meramaikan Festival Selaawi melihat pemenang rekor MURI untuk sangkar Burung terbesar, Minggu 11/12 (dok. KM)

Camat Selaawi, Ridwan Effendi, menjelaskan, festival digelar tujuh hari tujuh malam. Dimeriahkan berbagai acara seperti seni budaya, olahraga, religi, dan bazar ekonomi kreatif. Rangkaian kegiatan akan dilangsungkan di beberapa lokasi dan berpusat di kecamatan.
Ridwan menandaskan, sasaran kedepannya menjadi destinasi dan investasi wisata Selaawi. Untuk pengembangannya tentu saja dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan para stakeholder menuju destinasi utama pariwisata nasional dan kota wisata dunia.
Diharapkan dengan event yang baru diadakan pertama kali ini, bisa mengangkat kecamatan Selaawi menjadi salah satu pusat wisata kerajinan bambu terbesar di Asia. (Gie/Ayu)
Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*