Aktivis: “Politik Di Kabupaten Bogor Dikendalikan dari Sukamiskin”

Aktivis yang tergabung dalam AMPB saat menggelar rapat evaluasi, Bogor 30/11 (dok. Dian/KM)
Aktivis yang tergabung dalam AMPB saat menggelar rapat evaluasi, Bogor 30/11 (dok. Dian/KM)

BOGOR (KM) – Kekosongan jabatan wakil bupati Bogor dalam kurun waktu dua tahun terakhir menjadikan situasi politik di Kabupaten Bogor sedikit memanas, khususnya dengan adanya desakan dari ormas seperti Aliansi Masyarakat Penyelamat Bogor (AMPB) kepada eksekutif maupun legistlatif untuk segera mengisi kekosongan Wabub agar roda pemerintahan berjalan efektif.

Namun menurut Drs. Lulu Azhari Lucky (Kijalu), salah satu deklarator dan pembina AMPB, sampai hari ini roda pemerintahan, termasuk kekosongan jabatan Wabup, masih dibawah pengaruh mantan bupati Bogor yang kini mendekam di LP Sukamiskin Bandung, Rahmat Yasin.

“Ini bukan karena apa-apa, kekuatan yang di Sukamiskin masih membelenggu para pejabat Kabupaten Bogor,” ujarnya pada saat rapat evaluasi dan konsolidasi penguatan AMPB, Rabu 30/11.

“Termasuk kosongnya Wabup hingga hari ini. Karena yang diinginkan Sukamiskin adalah kandindat dari kelompoknya yang mengisi Wabup, untuk menjaga kelanggengan dinasti kelompoknya menguasai sistem pemerintahan di Kabupaten Bogor,” tegas Kijalu lebih lanjut.

Menurut Kijalu, hampir semua pejabat eksekutif maupun legislatif di Kabupaten Bogor masih dibawah kendali Rahmat Yasin. “Jadi tidak hanya narkoba saja yang dikendalikan dari penjara. Politik pun ternyata juga bisa dikendalikan dari penjara,” paparnya.

Dengan kondisi ini, kalau pergerakan aktifis tidak taktis maka jangan harap wabup akan terisi hingga masa akhir jabatan Bupati pengganti Rahmat Yasin tersebut.

“Kawan-kawan aktifis AMPB harus jeli membaca situasi ini. Bagaimana bisa memecahkan simpul ini, sehingga tuntutan terisinya Wabup segera terwujud,” pungkasnya. (Dian Pribadi)

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*