Satu Menit Bersama Bima Arya
Bogor, 31/10 (KM EXCLUSIVE) – Di sela-sela penyelenggaraan sholat Istisqo pada hari Jum’at (30/10) kemarin, kami menyempatkan berbincang sejenak dengan Walikota Bogor Bima Arya untuk meminta tanggapannya atas polemik yang kini melanda dirinya berkaitan dengan surat edaran pelarangan kegiatan Asyura oleh Muslim Syiah di kota Bogor.
Kepada wartawan Kupas Merdeka, ia menjelaskan lagi bahwa keputusannya diambil untuk menjaga keamanan dan ia sedang berusaha untuk mengadakan dialog antar pihak-pihak yang bertikai.
Berikut transkrip wawancara kami dengan Walikota Bogor, Bima Arya (BA).
Apa yang mendasari keluarnya surat pelarangan itu?
BA: Saya mengantarkan surat itu, pada malam itu untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Selanjutnya, kota Bogor akan terus mengembangkan dialog, berkomunikasi untuk menjaga kondusifitas, membangun saling pengertian, membangun saling toleransi antarumat beragama di Bogor. Terus saya tidak mau ada momentum yang digunakan oleh pihak-pihak tertentu sehingga memecah belah kerukunan warga kota Bogor.
Katanya anda mau datang ke Komnas HAM untuk…
BA: Ya, saya akan, saya sudah membalas surat dari Komnas HAM secara resmi, tapi belum afdhol rasanya kalau tidak menjelaskan secara langsung, saya akan mengunjungi Komnas HAM untuk menjelaskan langkah-langkah kita tersebut.
Terkait dengan beredarnya foto di media sosial yang KATANYA diikuti oleh salah satu buronan teroris…
BA: Sebagai Walikota Kepala Daerah, setiap hari dari pagi sampai sore, saya menerima banyak sekali tamu, dan saat itu saya melayani banyak sekali wawancara. Dari Paramadina saya layani wawancara, dari grup kelompok-kelompok lain saya layani wawancara, dari jaringan media Islam pun saya layani wawancara. Setelah wawancara itu, ya saya tidak pernah menolak permintaan untuk berfoto. Siapapun yang bertamu kepada Walikota, bicara dengan Walikota, biasanya selalu berfoto bersama. (HJA/H/Rizal)
Leave a comment